blank
Kiper PSIS Joko Ribowo (tengah/dok)

PATI – Kiper PSIS Semarang Joko Ribowo (Jokri) berniat mendapatkan lisensi pelatih pertamanya dengan mendaftar pada kurus kepelatihan di Salatiga, Januari 2019. Pemain yang diboyong Laskar Mahesa Jenar dari Arema FC pada pertengahan kompetisi Liga 1 2018 ini menargetkan sudah memiliki minimal lisensi B AFC sebelum pensiun. Pria 29 tahun kelahiran Demak itu ingin liburannya kali ini menjadi awal dari cita-cita ke depan menjadi pelatih kiper tim Liga 1. Selain itu, selama satu tahun dia sudah merintis membentuk sekolah sepak bola berlabel Joko Ribowo Football Academy (JRFA) yang secara teknis dibantu rekan-rekannya di Demak dan Pati.

”Sebagai seorang kiper kemungkinan masih ada lima sampai enam tahun bagi saya aktif bermain. Untuk itu di sela kompetisi saya ingin manfaatkan menimba ilmu kepelatihan dan insyaallah di mulai awal 2019,” tutur Joko saat dihubungi, kemarin. Mengawali kiprah sebagai pendidik di olahraga kesukaannya juga dia lakukan dengan senang. Meski yang dia tangani saat ini anak-anak, dia merasa bangga karena bisa memberi andil dalam pembinaan sepak bola usia dini. Sejak didirikan 18 Maret silam, kini JRFA memiliki sekitar 200 siswa. ”Apa yang saya dapatkan selama berkarier sebagai pesepakbola ini saya ingin bagikan kepada mereka di sini. Yang jelas, biar adik-adik ada kegiatan positif dan bonusnya menjadi pemain profesional,” paparnya.

Kendati tergolong baru membangun SSB, JRFA sudah pernah menjadi runner up ajang kompetisi internal Asosiasi Kabupaten PSSI Pati. Adanya kesibukan sampingan ini membuat dia betah berada di PSIS. Mantan kiper Mitra Kukar ini pun menyanggupi tawaran kontrak dua tahun PSIS, September lalu. ”Sebenarnya setelah musim selesai, banyak klub yang menawari saya bergabung. Namun, saya masih mempertimbangkan di PSIS karena kontrak saya panjang di sini,” ungkap Joko. Pada musim ini total Joko bermain 18 kali dalam semusim. Jumlah tersebut dibagi dua, sepuluh penampilan dengan kostum Arema FC dari awal hingga pertengahan musim dan delapan laga bersama PSIS dari pekan ke-18 hingga akhir musim. Selama 1.546 menit bermain, dia mempersembahkan catatan tidak kebobolan dalam lima pertandingan. Semua didapat saat membela Singo Edan. Adapun saat bersama PSIS dia minimal kebobolan satu kali dengan catatan Mahesa Jenar berhasil menang dua kali, sekali imbang, dan empat kali kalah ketika dia bermain. Joko menjadi kiper kedua setelah Jandia Eka Putra yang tampil 24 partai dalam semusim. (rr)