blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito ketika menerima penghargaan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tingkat Jawa Tengah 2018, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Kota Magelang meraih peringkat pertama penghargaan Anugerah Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tingkat Jawa Tengah tahun 2018. Kota Sejuta Bunga mengungguli Kota Semarang di posisi kedua dan Kabupaten Wonogiri di peringkat ketiga.

Penghargaan diterima Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito di sela Seminar Internasional “Suistainable Rural and Regional Development” di Grand Artos Hotel Magelang, kemarin. Penghargaan diserahkan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti, M Dimyati.

Sigit bersyukur mampu mempertahankan tradisi prestasi di beragam bidang, termasuk daya saing. Raihan penghargaan ini dinilainya wujud istikomah Pemkot Magelang dalam meningkatkan daya saing daerah  tingkat Jawa Tengah.

‘’Jangan sombong dulu, karena kita juga harus istikomah untuk terus meningkatkannya ke depan,’’ ungkapnya.

Menurutnya, indikator penilaian indeks daya saing daerah sangat banyak dan hampir menyeluruh di segala bidang. Seperti pendidikan, ekonomi, inovasi, infrastruktur dan sebagainya.

Sigit melihat dampak penghargaan ini sangat besar, terutama menunjukkan Kota Magelang makin maju.

‘’Kota kita makin keren dong. Apalagi pengangguran dan kemiskinan juga turun. Ini wujud komitken kita untuk terus memajukan Kota Magelang dari segala aspek,’’ tuturnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, penilaian terhadap indeks daya saing dilakukan selama satu tahun. Tujuan diadakan ini agar daerah memiliki daya saing yang bagus.

‘’Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, terpilih tiga besar daya saing terbaik dilihat dari semua komponen. Dipilih juga beberapa daerah yang dinilai dari kriteria tertentu. Untuk para nomine kita berikan juga penghargaan,’’ paparnya.

Adanya indeks daya saing ini, lanjutnya, dapat memacu daerah untuk berbuat sesuatu sehingga daya saingnya meningkat. Dampaknya bisa menarik minat banyak investor untuk berinvestasi, seperti sektor wisata, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

Dampak lanjutannya adalah kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. ‘’Maka, kami pun terus mendorong agar daerah terus berdaya saing dan akan kita nilai lagi dengan tim yang berasal dari pakar-pakar di bidangnya,’’ jelasnya.

Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif Barata Sakti mengemukakan,  pengukuran IDSD ini dilaksanakan Bappeda Jawa Tengah bersama Kemenristek Dikti. Ukuran IDSD digunakan Kemenristek Dikti untuk menentukan nomine kabupaten/kota untuk Penghargaan Budhipraja tahun 2018.

‘’Tahun 2018 Kota Magelang meraih peringkat pertama Penghargaan Budhipraja tersebut. Lalu, Pemprov memberi apresiasi sendiri kepada kabupaten/kota dengan indeks tertinggi berupa penghargaan IDSD ini. Seingat kami, metode seperti ini baru kali ini diterapkan,’’ ujarnya. (Suarabaru.id/dh)