blank
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh (jongkok pegang gayung), melakukan penanaman bibit pohon penghijauan. Ini dilakukan bersama Bupati dalam rangkaian apel massal seribu relawan siaga bencana di lereng perbukitan Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan, Wonogiri masuk dalam wilayah kabupaten dengan Indeks Resiko Bencana Tinggi (IRBT). Demikian ditegaskanBupati, Minggu (9/12), ketika tampil menjadi pembina apel massal Gerakan Mitigasi Bencana (GMB) seribu relawan siaga bencana, di lereng perbukitan Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Mneyikapi hal tersebut, tandas Bupati, dibutuhkan upaya membangkitkan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasinya, utamanya dalam langkah pengurangan resiko bencana. ”Langah ini perlu dilakukan melalui koordinasi dan kolaborasi dengan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk para relawan dari berbagai komunitas, dalam upaya penyiapan langkah penanggulangan bencana secara terpadu dan menyeluruh,” tegas Bupati. Apel massal GMB seribu relawan ini, digelar dalam rangka mengantisipasi dampak kemunculan bencana terkait dengan datangnya musim penghujan, utamanya dalam gerakan kesiapsiagaan langkah pengurangan resiko bencana.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, kegiatan massal ini dikemas sebagai agenda apel seribu relawan. ”Walau yang hadir riilnya mencapai sebanyak 1.223 orang orang relawan,” jelas Bambang Haryanto. Ikut terlibat dalam kegiatan ini, para relawan siaga bencana dari komunitas difabel, yang tergabung dalam organisasi Redifari (Relawan Difabel Wonogiri). Massa relawan yang menggelar apel ini, merupakan para personel relawan siaga bencana di Kabupaten Wonogiri, yang berasal dari 48 organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonogiri.

Turut hadir Dandam 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh bersama jajaran Forkompinda, pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat  Jakarta dan dari BPBD Provinsi Jateng, beserta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku dunia usaha dan dari perbankan yakni dari Bank BRI dan Bank BPD. Dalam apel tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, berkenan menyerahkan bantuan peralatan dasar kebencanaan sebanyak dua paket, yang di dalamnya terdiri atas chainsaw (gergaji mesin), gerobak sorong dan skop. Bantuan dari perbankan ini, diserahkan kepada  Desa Tangguh Bencana (Destana) Sembukan dan Sempukerep di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Selesai menggelar apel, dilanjutkan dengan aksi mitigasi bencana, berupa gerakan massal penamanan penghijauan yang dilakukan oleh seluruh peserta apel, yang dikomandokan oleh Bupati Joko Sutopo bersama Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh. Bibit penghijauan yang ditanam, terdiri dari berbagai jenis tanaman produktif buah-buahan dan tanaman keras sebagai upaya untuk mewujudkan vegetasi di lereng pebrukitan Sembukan, yang pada Tahun 2017 lalu pernah mengalami longsor.

”Gerakan massal tanam penghijauan massal ini, merupakan upaya swadaya dari para organisasi relawan yang eksis di Kabupaten Wonogiri dan tergabung dalam FPRB Kabupaten Wonogiri,” tandas Bambang Haryanto. Dilaksanakan dalam rangka penguatan peran masyarakat, agar memiliki kesiapan dalam menghadapi kemungkinan kemunculan bencana, khususnya ancaman bencana yang berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Seusai gerakan massal tanam penghijauan, dilanjutkan menggelar acara sarasehan membahas masalah antisipasi bencana.(suarabaru.id/bp)