blank
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum IPSI Kabupaten Wonogiri, Guruh Santosa, tampil melaporkan agenda kejuaraan silat Tahun 2018 memperebutkan pila bergilir Bupati di GOR Girimandala Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Masyarakat olahraga dan jajaran birokrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri berduka. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan (KUKM-Perindag) Kabupaten Wonogiri, Ir Guruh Santosa MM (57), yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Wonogiri, berpulang dan jenazahnya Senin (3/12) dimakamkan.

Pemilik Nomor Induk Pegawai (NIP) 19610608 198909 1 001 ini, semasa hidupnya memiliki hobi olahraga sepak bola, juga menjadi pendekar pencak silat. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko, didampingi Kabid Pemuda Olahraga Joko Nugroho, menyatakan, Guruh Santosa, dalam Muscab IPSI Kabupaten Wonogiri terpilih menjadi Ketua Umum IPSI Kabupaten Wonogiri, menggantikan Ketua lama Ir Suprapto MM (Mantan Sekda Wonogiri). ”Baru tahun ini saja dia absen dari pertandingan sepak bola. Selama ini, dia menjadi pemain inti Kesebelasan Korpri Kabupaten Wonogiri,” tutur Sentot Sujarwoko.

Bersama sejumlah pimpinan dinas dan instansi di Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko, Senin (3/12), melayat ke rumah duka di Dusun Puh Gede RT 1/RW 2, Desa Mojoreno, Kecamatan Sidoharjo (17 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Ikut hadir ke rumah duka, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Bupati Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Sekda Suharno, bersama Asisten Sekda Edi Sutopo dan Bambang Haryadi bersama jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) beserta para dokter pimpinan Puskesmas se Kabupaten Wonogiri, pengurus KONI, aparat Pemkab, jajaran TNI dan kepolisian, serta tokoh masyarakat. Guruh Santosa, meninggal Minggu malam (2/12) pukul 23.55 di RSUD dokter Moewardi Solo, setelah tiga hari menjalani perawatan terkait dengan derita sakit hipertensi.

Almarhum meninggalkan seorang istri, yakni dokter Rukmi Budi (Kepala Puskesmas Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri) dan tiga orang anak, terdiri atas dokter Azizah Amelia Novia Sani, Farizal Rivai Ardiansyah dan Lola Iva Dewi. Pemakaman jenazahnya dilakukan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Sadakan, Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Almarhum merupakan putra kelahiran Sragen Tanggal 8 Juni 1961.

Guruh mengawali karirnya sebagai pejabat pamong praja di Pemkab Wonogiri, sebagai Kasubag Pembinaan Perekonomian Rakyat mulai 14 Januari 1992, kemudian mulai 1 Februari 1997 menjabat Kabag Perekonomian. Pada Tanggal 26 Juni 2001 menjadi Sekretaris Bappeda, Tanggal 19 Juli 2002 dilantik menjadi Kepala Dinas Pertanian, Tanggal 8 Januari 2008 dilantik menjadi Kepala Dinas Kehewanan Perikanandan Kelautan.

Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 31 Desember 2008 dilantik menjadi Kepala Kehutanan dan Perkebunan Wonogiri, Tanggal 8 Februari 2010 menjadi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Selanjutnya sejak Tanggal 22 Agustus 2008 sampai akhir hayatnya menjabat sebagai Kepala KUKM-Perindag Kabupaten Wonogiri. Almuni UNS Surakarta ini, mampu mengkondisikan para bakul sehingga pembangunan Pasar Baturetno dan Pasar Purwantoro dapat dilakukan tanpa gejolak.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum IPSI KabupatenWonogiri, Guruh Santosa, medio Bulan September 2018 lalu, memprakarsai digelarnya kejuaraan pencak silat piala bergilir Bupati Wonogiri pertama dengan total hadiah uang pembinaan Rp 50 juta, di GOR Girimandala Wonogiri. Event ini, diikuti sebanyak 317 pesilat dari berbagai perguruan yang eksis di Kabupaten Wonogiri, dengan mempertandingkan 32 nomor.(suarabaru.id/bp)