blank
Fauzan Fajri/dok

JEPARA –  Duel klasik Jateng antara Persijap Jepara dan PSIS Semarang pada babak 64 besar Piala Indonesia di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jumat (23/11) mulai pukul 15.00 WIB, diprediksi tetap ketat meski kedua tim tak dihuni sejumlah pemain bintang. Saat ini Persijap berada di Liga 3, setelah musim lalu terdegradasi dari Liga 2.  Materi pemain Laskar Kalinyamat tak sementereng pada 2014 ketika mereka berlaga di kasta tertinggi Indonesia Super League (berganti nama menjadi Liga 1). Kala itu mereka diperkuat Cristian Lenglolo, Evaldo Silva, Kornelis Kaimu, dan Noor Hadi. Pada 2018, klub kebanggaan Banaspati hanya dihuni pemain-pemain muda. Beberapa di antaranya jebolan PSIS di Liga 2 2017 seperti Dani Raharjanto dan Gatot Wahyudi.

Sementara PSIS hanya membawa lima pemain yang kerap bermain reguler di skuad inti dari 16 pemain yang bertolak dari Magelang ke Kota Ukir. Mereka adalah Komarodin, Frendi Saputra, M Rio Saputro, Aldaier Makatindu, dan Fauzan Fajri. Sebelas pemain lain yang dibawa jarang mendapat kesempatan bermain musim ini. ”Dengan fokus yang terbagi antara Liga 1 dan Piala Indonesia, kami tetap berharao memperoleh hasil maksimal. Fauzan akan menjadi tumpuan di lini belakang. Sementara Aldaier disiapkan menjadi juru gedor di lini depan” ungkap Asisten Pelatih PSIS Dwi Setyawan.

Fauzan baru kembali bergabung dengan tim selepas absen dalam dua pertandingan Liga 1 karena cedera hamstring. Namun, pemain asal Purbalingga ini siap memimpin Laskar Mahesa Jenar di markas Persijap. Kapten dan wakil kapten PSIS, Hari Nur Yulianto dan Bruno Silva, tidak diikutsertakan dalam laga sarat gengsi ini. Keduanya fokus untuk tampil melawan Madura United pada pekan ke-32 Liga 1, Senin (26/11).

Pada babak 128 besar Piala Indonesia lalu, Fauzan juga mengemban ban kapten saat timnya mengalahkan Persab Brebes skor 3-1 di Stadion Karang Birahi. Skuad saat ini hampir mirip, hanya Ibrahim Conteh tidak dibawa ke Jepara. ”Alhamdulillah, kondisi cedera saya sudah membaik 100 persen. Pada saat konsentrasi terbagi seperti sekarang, semua pemain dituntut siap tampil. Yang pasti kami bermain untuk menang di Jepara, lalu mengatasi Madura,” tegas Fauzan.

Kendati lebih berkualitas, PSIS harus mewaspadai catatan buruk saat bertandang ke Jepara. Pada 2016, Mahesa Jenar kalah 0-2 pada kompetisi Indonesia Soccer Championship B. Namun, PSIS ganti unggul 4-0 di Semarang. CEO Persijap Esti Puji Lestari sangat antusias menyambut partai ini. Pihaknya memberikan kuota sebesar 3.000 tiket kepada pendukung PSIS untuk datang pada pertandingan dengan format knock out itu. ”Kami berharap pertandingan berjalan menarik. Meski di kasta yang berbeda, kami akan memberi perlawanan maksimal,” ujar Esti. (rr)