blank
Ratusan Homestay dan rumah penduduk di Magelang telah dipesan pengunjung Borobudur Marathon

SEMARANG – Dari 10.000 pelari yang akan turun di Lomba Lari Borobudur Marathon, Minggu (18/11) besokĀ  di kawasan Candi Borobudur, baru 4.000 peserta yang mengambil race pack atau perlengkapan lomba yang dipusatkan di Hotel Grand Artos, Magelang.

Menurut Panitia Lomba Lukminto Wibowo, pengambilan race pack sebenarnya sudah dibuka pada Kamis (15/11) lalu. Namun belum semua pelari menyempatkan waktu mengambil paket lomba untuk berlari. Dia memperkirakan baru pada Sabtu (17/11), sekitar 6.000 orang yang mengambilnya.

blank
RACE PACK: Panitia membagikan race pack kepada peserta Borobudur Marathon di Hotel Grand Artos Magelang, kemarin. Foto: Ist

Race pack dalam bentuk tas unik warna putih itu berisi perlengkapan antara lain jersey, bib (nomor dada), tumbler, obat-obatan ringan, serta souvenir Kopi Posong. Pengambilan race pack ini dibagi menjadi beberapa area. Area utama ada di Ballroom Hotel Artos, untuk kategori marathon (42K), half marathon (21K) dan 10K. Peserta akan dilayani selama tiga hari, 15-17 November 2018, dari pukul 10.00 – 20.00 WIB.

”Panitia sudah mengantisipasi melubernya pelari pengambilan paket lomba pada Sabtu, karena sangat memungkinkan mereka akan datang serentak,” kata Lukminto saat dihubungi Jumat (16/11).

Secara umum, suasana di lokasi pengambilan race pack ramai namun teratur. Peserta terlihat enjoy dan senang karena panitia menggelar expo di hotel. Mereka antusias berbelanja aneka merchandise atau cendera mata yang berkaitan Borobudur Marathon.

blank
JUALAN KAOS: Pramuniaga memperlihatkan kaos bertuliskan Borobudur Marathon di salah satu stan di lokasi pengambilan race pack.Foto: Ist

Bersama Penduduk

Diakui dia, antusiasme pelari mengikuti Borobudur Marathon sangat tinggi. Hanya saja, memang tak semua pelari mendapatkan hotel yang representatif di dekat lokasi lomba. Akhirnya mereka menggunakan prinsip, tak ada rotan akar pun jadi. Sepanjang bisa mendapatkan tempat berteduh dan berlindung tak masalah.

”Yang kami dengar, banyak pelari yang memanfaatkan rumah-rumah penduduk untuk sekadar menginap satu-dua malam. Model homestay begitu. Boleh jadi Borobudur Marathon menjadi berkah bagi penduduk di sekitar candi,” katanya.(suarabaru.id/sl)