blank
Personel Polsek Ngadirojo Polres Wonogiri dibantu karyawan SPBU dan warga, melakukan evakuasi mayat pria yang dikira tidur di musala.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Dikira tidur, seorang pria ditemukan tewas di musala depan pompa bensin yang terletak di Dusun Kaliampo RT 1/RW 2, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Temuan ini, sempat menggemparkan umat Islam yang waktu itu akan menjalani ibadah salat dhuhur berjamaah.

Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Ngadirojo AKP Budiyono, melalui Kasubag Humas Polres Kompol Hariyanto, menyatakan, dari hasil penanganan di lokasi kejadian, terkuak tentang nama dna jati diri korban yang meninggal di musala tersebut. Dia bernama Triyono (30), pria asal Dusun Kaliampo RT 1/RW 2, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Informasi dari lokasi kejadian menyebutkan, Senin siang (12/11), Saksi Mulyono (34) dari Dusun Gedawung RT 3/RW 6, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, berusaha membangunkan korban yang tidur di musala. Mulyono, adalah karyawan SPBU atau pompa bensin yang berlokasi di seberang jalan depan musala. Kepada petugas, Mulyono, menyatakan, korban suka tidur di musala.

Berkaitan siang itu akan dipakai salat dhuhur berjamaah, maka Mulyono berupaya membangunkannya. Tapi beberapakali digoyang dan disebut namanya, dengan harapan agar terbangun dari tidurnya, ternyata tidak memberikan respon. Hal ini kemudian diberitahukan kepada Saksi Yatimin (40), warga asal Dusun Kenteng RT 1/RW 2, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Mulyono dan Yatimin, kemudian mengamati secara seksama, dan ternyata orang yang dikira tidur tersebut, telah dalam keadaan tidak bernapas.

Kejadian ini, segera dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Ngadiorjo. Petugas Polsek Ngadirojo bersama tim medis dari Puskesmas, segera mendatangi musala untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan. Hasil pemeriksaan menyebutkan, orang tersebut sudah dalam keadaan tewas. Petugas medis yang memeriksa, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada tindak penganiyaan atau pembunuhan. Diduga, dia tewas terkena serangan jantung. Pihak keluarga menuturkan ke petugas, bahwa semasa hidupnya korban mengidap penyakit jantung.(suarabaru.id/bp)