blank
ISTIGHOSAH : Tampak pedagang Pasar Induk menggelar Istighosah di depan pintu masuk utara, jalan Gatot Subroto, Blora. Foto : Wahono/

BLORA – Transaksi jual beli Pasar Induk Blora, Senin (12/11), sempat lumpuh. Terhentinya aktivitas di pasar itu setelah para pedagang menggelar doa istighosah.

Doa istighosah yang digelar di depan pintu masuk utara jalan Gatot Subroto itu, sekaligus wujud aksi penolakan rencana relokasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Pedagang tidak jualan, kami gelar istighosah agar Pemkab mengambil keputusan terbaik,” papar Ketua Harian Pasar Induk Blora, Pringgo.

Pringgo menjelaskan, wacana relokasi akhir 2019 yang digulirkan Pemkab, membuat para pedagang galau. Khawatir relokasi akan berdampak tidak menentunya ekonomi pedagang, dan pendapatan menurun, mereka sepakat untuk menolak.

Menurutnya, memindah pasar itu mudah, merelokasi pedagang juga mudah, tapi yang sulit memindah sistem transaksi jual belinya. “Jika dipindah, apa perekonomian pedagang bisa seperti di pasar ini,” tandasnya.

600 Pedagang

Ketua Pasar Induk Blora, Tarwa Saladin, menjelaskan pedagang hanya sepakat fisik pasar induk direnovasi, pedagang dan bakul tidak direlokasi.

Kesepakatan itu, adalah keputusan bersama pada 2015 lalu, yakni dengan pelaksana tugas (Plt) Bupati Ikhwan Sudrajat.

Ketika itu, ada tanda tangan sekitar 600 orang pedagang, dan Pemkab sepakat pasar induk direnovasi.

“Kesepakatannya, pasar induk direnovasi, bukan relokasi pedagang,” tambah Saladin.

Saladin kembali membeber, pada 2015 sudah siap anggaran renovasi Rp 37 Miliar, kenyataannya sampai sekarang tidak kunjung dilakukan.

Sebaliknya, saat ini Pemkab Blora sedang membangun pasar baru di Gabus dengan anggara sekitar Rp 51 M.

“Dana itu, bisa untuk bangun pasar induk ini dua tingkat, ini yang aneh,” beber Saladin.

Demikian juga dengan rencana relokasi, sejauh ini belum ada sosialisasi, namun di luar sudah santer tersiar rencana itu.

Diberitakan sebelumnya, tidak lama lagi Pasar Rakyat  Sido Makmur Blora segera ditempati.

Untuk saat ini, masih dalam tahap pembangunan dan finishing, termasuk bagian los belakang, dan rencananya akhir Desember 2018 akan mulai dibuka untuk pusat perekonomian rakyat.

Jika pasar baru yang berlokasi di  jalan raya Blora-Randublatung KM-2,6  kawasan Gabus, Kecamatan Kota Blora, rampung digarap, semua pedagang di Pasar Induk, termasuk pedagang kaki lima (PKL), akan diboyong ke lokasi anyar itu.

“Saat Ini masih tahap penataan, Akhir Desember rencana ditempati,” kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi & UKM setempat, H. Maskur, Kamis (4/10).

Menurut Maskur, di Pasar Rakyat itu telah dibangun sekitar 300 kios, dan los baru yang nantinya bisa menampung sekitar 1.500 orang bakul (dasaran).(suarabaru.id/wahono)