blank
MEMOTIVASI: Dosen Universitas Negeri Surakarta (UNS) Prof Dr Okid Parama Astirin memotivasi peserta workshop penguatan kelembagaan masyarakat, Minggu (4/11).

MAGELANG – Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) berupaya mendukung program Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Untuk keperluan itu UMM menggelar workshop penguatan kelembagaan masyarakat dengan menjadikan bunga anggrek sebagai pendukung Kota Sejuta Bunga, Minggu (4/11).

Dosen UMM Retno Rusdjiyati di sela-sela kegiatan itu menuturkan, workshop tersebut untuk Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG). Diarahkan untuk penguatan kelembagaan dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat. Kegiatannya dipusatkan di Kampung Tidar Campur, Tidar Selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang. Diikuti 26 peserta perwakilan dari 10 dasawisma yang berada di wilayah tersebut.

Sebagai bentuk keseriusan kegiatan tersebut UMM menghadirkan narasumber berbobot. Masing-masing Dr Suparni Setyowati Rahayu dari Politeknik Semarang dan Prof Dr Okid Parama Astirin dari Universitas Negeri Surakarta (UNS).

Prof Dr Okid Parama Astirin dalam kesempatan itu berusaha memotivasi peserta untuk mengubah jalan fikiran ke arah yang lebih positif. Di samping itu ditekankan, kreatifitas dan inovasi harus dikembangkan untuk mencapai upaya. Tujuan utamanya guna peningkatan kesejahteraan.

Penekanan seperti itu lantaran potensi sumberdaya alam yang dimiliki sangat besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata di Kota Magelang. Juga disampaikan aneka teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan peserta sebagai tujuan wisata di Kota Magelang. Salah satunya potensi bunga anggrek bisa digunakan untuk mendukung program Kota Sejuta Bunga.

Ketua panitia kegiatan PPTTG Dr Heni Setyowati Esti Rahayu SKp MKes menambahkan, pendampingan kepada warga Tidar Campur sudah dimulai sejak awal Agustus dan akan berakhir hingga Desember mendatang. Itu merupakan hibah pengabdian kepada masyarakat dari Badan Riset Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2018.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengimplementasikan teknologi tepat guna berupa sub kultur pintas untuk budidaya anggrek sebagai pendukung Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. Dipilihnya tanaman anggrek karena simbol bunga Kota Magelang adalah Vanda tricolor. Di atas lahan seluas 1.400 meter persegi (m2) masyarakat Kampung Tidar Campur didampingi untuk membangun taman anggrek dan aneka tanaman hias.

Areal itu selain sebagai kunjungan wisata juga dijadikan sebagai sarana bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha produktif berbasis tanaman hias. (ach)