blank
Bersama pamong desa, pengurus RT dan warga masyarakat, para personel prajurit TNI dari Koramil-21 Bulukerto Kodim 0728 Wonogiri, gotong royong memugar RTLH warga miskin.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Di Kabupaten Wonogiri, ada sebanyak 9.119 rumah tangga warga yang belum berlistrik. Demikian dikemukakan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, ketika menyampaikan sambutan pada acara penyerahan bantuan Belanja Tidak Terduga (BTT) dari Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017, untuk warga masyarakat korban bencana alam, dan bantuan sosial peningkatan kualitas Rumah Tak Layak Huni (RTLH) Kabupaten Wonogiri Tahun 2018.

Acara pemberian bantuan ini, digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri. Sekda Wonogiri, Suharno, menyatakan, bantuan dari pemerintah ini diberikan kepada warga masyarakat yang terkena dampak bencana. Bersama itu, Bank Jateng juga memberikan bantuan bak penampungan air berkapasitas 5000 Liter sebanyak 3 unit, untuk memfasilitasi warga di 3 daerah yang terdampak kekeringan.

Hadir memberikan sambutan dalam acara penyerahan bantuan bencana alam tersebut, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno dan Bupati Joko Sutopo. Kata Bupati, dana ini merupakan bantuan tunai langsung, yang peruntukannya demi meringankan masyarakat yang terkena dampak bencana. Disamping itu, juga diberikan kepada RTLH yang belum mempunyai sanitasi dan listrik. Warga masyarakat Wonogiri yang belum mempunyai berlistrik ada sebanyak 9.119 keluarga. ”Kami berkewajiban untuk memberikan solusi, kami meningkatkan dana anggaran untuk RTLH menjadi Rp 6 miliar,” jelas Bupati.

Harapan kami, tandas Bupati, nanti untuk jangka waktu 2 tahun mendatang, keluarga yang belum berlistrik diharapkan akan terselesaikan. Apalagi untuk dana desa nanti akan dinaikkan oleh Presiden dari Rp 60 triliun menjadi Rp 70 triliun. Bersamaan itu, Pemkab Wonogiri mengratiskan bagi warganya untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. Target kami, tambah Bupati, pada Tahun 2020 nanti wilayah yang mengalami kekeringan akan tertangani tuntas.

Hadir dalam acara tersebut, Dandim 0728 Wonogiri yang diwakili Pasiter Kapten (Inf) Agus Priyanto, Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede, Ketua Pengadilan Negeri Wonogiri Mohammad Istiadi, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Wonogiri Dodi Budi Kelana, Wakil Bupati Edi Santoso beserta para pimpinan dinas dan instansi, para camat, para kepala desa dan lurah se Kabupaten Wonogiri.

Berkaitan dengan RTLH, para prajurit TNI anggota Koramil-21 Bulukerto Kodim 0728 Wonogiri, bersama pamong desa dan warga masyarakat, bergotong-royong melaksanakan pemugaran RTLH. Yakni memugar rumah warga tidak mampu milik Munawar, di Dusun Tenglik RT 3/RW 2, Desa Nadi, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri.

Sebagai warga miskin, Munawar, tidak berkemampuan untuk memugar rumahnya, walau kondisinya tidak layak huni dan terancam ambruk karena rapuh. Berkaitan ini, dia mendapatkan bantuan Gubernur Jateng sebesar Rp 10 juta sebagai dana rehab RTLH. Tapi bantuan dana yang minim tersebut, hanya cukup untuk membeli materialnya saja. Karena itu, Danramil Bulukerto Kapten (Inf) Tono bersama Batuud Pelda Suparmo dan Babinsa Desa Nadi Serma Paimin, berinisiatif untuk mempelopori kerja bakti gotong royong bersama pamong desa dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Gimin, beserta warga masyarakat, agar pemugaran rumah Munawar dapat direalisasikan.

Di tempat terpisah, Camat Jatisrono, Endriyo Raharjo, menyatakan, dalam Tahun 2017 ini di wilayahnya berhasil melakukan pemugaran 45 unit RTLH warga miskin. Masing-masing mendapatkan bantuan dana stimulan Rp 10 juta, dan pengerjaannya didukung gotong royong pamong desa bersama warga masyarakat. ”Ada juga bantuan pemugaran satu unit RTLH dari pihak ketiga, yakni dari IKA (Ikatan Keluarga Alumni) UNS Sebelas Maret, lengkap dengan fasilitas perabot rumah tangga,” jelas Camat Endriyo Raharjo.(suarabaru.id/bp)