blank
Petugas Polsek Kismantoro Polres Wonogiri, mendatangi lokasi sumur untuk dipakai untuk bunuh diri oleh Kakek Kadiman, warga asal Dusun Godanglegi, Desa Tumpuk Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jatim, yang melakukan bunuh diri lintas provinsi.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Bunuh diri lintas provinsi. Demikian yang dilakukan oleh seorang kakek asal Kabupaten Pacitan, Jatim, yang ditemukan tewas diduga bunuh diri dengan cara mencebur ke dalam sumur, di wilayah Kabupaten Wonogiri, Jateng. Korban bernama Kadiman (85), warga asal Dusun Gondanglegi RT 3/RW 2, Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jatim. Mayat korban baru dapat dievakuasi Minggu malam (28/10) oleh Tim SAR yang didatangkan dari Wonogiri.

Informasi yang berhasil dihimpun dari lokadi kejadian, menyebutkan, sebelum kejadian, korban bertamu ke rumah Guru Ari Faptul Munfarida (38), di Dusun Cingklok RT 1/RW 5, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro (sekitar 65 Kilometer arah timur Kota Wonogiri), yang lokasinya berada di tapal batas Kecamatan Kirmantoro Kabupaten Wonogiri Jateng, dengan Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Jatim. Kepada petugas, Ari Faptul Munfarida, menyatakan, Kakek Kadiman datang ke rumahnya Minggu siang (28/10). Sebagai tamu, dia disuguhi minum dan makan siang.

Namun karena saat itu Ari Faptul Munfarida ada keperluan ke Purwantoro, Wonogiri, Kakek Kadiman diminta istirahat di rumahnya dan jangan keburu pulang ke rumahnya di Dusun Gondanglegi, Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Paciotan, Jatim. Namun sepulang dari Purwantoro, Ari Faptul Munfarida, kaget karena tidak mendapati Kakek Kadiman di rumahnya. Dicari di dalam dan luar rumah tidak ditemukan. Karena itu, kemudian ditanyakan kepada Saksi Miseran (80) warga Dusun Cingklok RT 1/RW 5, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, yang masih tetangga dekat dengan Ari Faptul.

Saat ditanya kemana Kakek Kadiman berada, Miseran menjawab tidak mengetahui kemana Kakek Kadiman pergi. Kemudian Ari dan Miseran berupaya mencari dan betapa kagetnya, karena Kakek Kadiman berada di dalam sumur mati (tidak digunakan lagi) di belakang rumah Jarot, warga Dusun Cingklok RT 1/RW 5 Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri. Ini diketahui setelah menemukan sandal korban yang berada di dekat sumur tersebut. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada Ketua RT dan pamong desa serta diteruskan ke Polsek Kismantoro. Kapolesk Kismantoro Iptu Bambang Suripto bersama Kanit Reskrim Polsek Kismantoro Aiptu Edi  Guritno, Kepala SPKT 3 Bripka Agus HW, dan Aiptu Suradi, serta Kanit Intel Aiptu Hary Purwoko, segera mendatangi ke Dusun Cingklok, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, untuk melakukan penanganan.

Tragedi maut ini, segera dilaporkan ke Polres Wonogiri dan meminta bantuan dari Tim SAR Wonogiri pimpinan Kompol (Purn) Warseno. Untuk kemudian dilakukan evakuasi korban dari dalam sumur, yang dipimpin oleh Ketua Bidang (Kabid) Operasi Tim SAR Kabupaten Wonogiri, Ashari Mursito Wisnu.  Evakuasi korban dilakukan Minggu malam (28/10), menggunakan teknik evakuasi vertical rescue. Ini dilakukan, karena mulut sumur relatif sempit dengan kedalaman 22 Meter dan sekitar 2 Meter bagian dasarnya berair.
Turut membantu pelaksanaan evakluasi, para personel Polsek dan Koramil Kismantoro, pamong desa dan warga masyarakat. Begitu berhasil ditarik ke atas, mayat korban kemudian diperiksa oleh tim medis dari Puskesmas Kismantoro, Kabupaten Wonogiri bersama jajaran Polsek setempat. Penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan petugas, diduga dia tewas karena bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur.(suarabaru.id/bp)