blank
Eko Wijayanti (baju hitam) mengendong cucunya yang dilempar dari ketinggian 12 meter oleh ibu kandungnya, (Suarabaru.id/dok)

MAGELANG- Keinginan beberapa warga yang ingin mengadopsi, Tazkiyatul Maulida, bayi yang dibuang ibunya dari Pusat Perbelanjaan Matahari Magelang Selasa lalu (2/10), tidak mungkin terlaksana.

Pihak keluarga ibu kandung bayi akan merawat anak tersebut.
‘’Keluarga menegaskan, bahwa bayi ini tetap akan kami rawat sendiri. Kami berharap isu adopsi-adopsi yang ada di berbagai media sosial berhenti dan selesai sampai di sini saja,’’ pinta Imam Sahrul , salah satu paman dari pelaku pembuang bayi saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, pihak keluarga  mengaku  kecewa atas peristiwa yang terjadi di keluarganya yang menyita perhatian masyarakat luas. Selain itu, perbuatan yang dilakukan keponakannya dengan membuang bayi yang dikandungnya dengan cara melempar dari ketinggian 12 meter, dirasakan sangat menyedihkan bagi keluarga besarnya.
‘’Kalau orang lain saja merasa disakiti dengan kejadian ini, tentu saja kami dari keluarga lebih tersakiti lagi,’’ katanya didampingi Eko Wiyajanti, ibu dari tersangka Ayu Nanda.

Selain itu, pihak keluarga menyerahkan semua proses hukum kepada Polres Magelang Kota. Keluarga juga telah memberi nama bayi itu Tazkiyatul Maulida.

Rini Sulistyo, petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA), Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Magelang menerangkan, keluarga besar dari Ayu Nanda  sudah berkoordinasi dengan  P2TPA akan merawat bayi tersebut, bila sudah dibolehkan pulang dari di rumah sakit.

Menurutnya, bila ada masyarakat yang akan mengadopsi bayi tersebut  harus melalui berbagai macam prosedur. Antara lain usia bayi harus di atas enam bulan, mendapatkan rekomendasi dari Dinas Sosial dan selanjutnya harus ada penetapan dari Pengadilan Negeri.

Sejak tersiar kabar ada bayi sengaja dibuang oleh ibunya  beberapa saat setelah dilahirkan di salah satu toilet lantai 3 khusus pegawai Pusat Perbelanjaaan Matahari Kota Magelang, beberapa warga Magelang dan sekitarnya berkeinginan  untuk mengadopsi bayi yang malang tersebut.

Tidak hanya warga Kota Magelang dan sekitarnya, bahkan artis ibukota yang asli Magelang, Nafa Urbach dalam akun instagramnya juga berkeinginan  untuk mengadopsi bayi tersebut untuk dijadikan adik dari anaknya yang bernama Mikha.

Rini mengemukakan, pihaknya melakukan pendampingan kepada ibu bayi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak melahirkan  hingga selesainya proses hukum. ‘’Pendampingan yang kami lakukan berupa memberikan konseling untuk
menghilangkan trauma psikologis dari kejadian tersebut bagi ibu bayi,’’ tuturnya.

Mengenai biaya perawatan Ayu Nanda selama dirawat di Rumah Sakit Bersalin Budi Rahayu Kota Magelang serta   tindakan kuret,  dijamin oleh Dinas Kesehatan Kota Magelang dengan memberikan layanan Jaminan Persalinan (Jampersal).

Ibu kandung bayi tersebut, lanjutnya,  sebenarnya tercatat sebagai peserta BPJS Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, karena  perawatan di rumah sakit tersebut disebabkan faktor perbuatan kriminal, maka asuransi dari BPJS Kesehatan tidak berlaku.
Rini menambahkan, selain membantu perawatan ibu bayi,  Pemkot Magelang  juga akan menangani proses perawatan bayi selama dirawat di rumah sakit.

Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan, menyatakan, Polres Magelang Kota akan membiayai seluruh perawatan bayi Tazkiyatul Maulida hingga pulang dari rumah sakit.

Bantuan juga akan diberikan oleh pihak Rumah Sakit Harapan, yakni akan membebaskan semua beaya perawatan bayi tersebut. Hal itu dikemukakan  Wakil Direktur Keuangan Rumah Sakit Harapan Kota Magelang, Yohanes Darmaji.
‘’Pembebasan beaya perawatan bayi tersebut tinggal menunggu persetujuan dari Direktur Rumah Sakit Harapan,’’ ungkapnya. (Suarabaru.id/dh)