blank
WaliKota Magelang, Sigit WIdyonindito, menyerahkan secara simbolis bantuan kepada warga korban kebakaran, yang diterima lirah setempat, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Wali Kota Sigit Widyonindito sangat mengapresiasi dan bangga dengan rasa solidaritas dan kepedulian tinggi yang dimiliki masyarakat Kota Magelang.

Dia mengemukakan, warganya selalu ringan tangan membantu  saudara yang terkena musibah.

‘’Terakhir warga Kota Magelang baik itu ASN, TNI, Polri, hingga masyarakat secara sukarela mengumpulkan bantuan seikhlasnya  untuk membantu meringankan beban saudara yang terkena musibah bencana alam di Lombok,  Nusatenggara Barat,’’ kata  Sigit pada sarasehan temu kader pemberdayaan masyarakat tahun 2018, di Pendapa Pengabdian , kemarin.

Sigit menjelaskan, dari hasil penggalangan dana sukarela terkumpul uang Rp 228 juta lebih. Dana tersebut langsung diserahkan oleh Sigit kepada Pemkab Lombok Utara.

Kepedulian warga Kota Magelang juga terlihat dari kegiatan gotong royong secara sukarela setiap kali ada warga lain yang terkena musibah.

‘’Salah satunya ketika ada warga tertimpa musibah kebakaran. Warga lainnya dengan sukarela dan spontanitas membantu korban membangun kembali rumahnya. Sengkuyung rakyat seperti ini sangat luar biasa,’’ tuturnya.

Terkait dengan bencana yang menimpa warga Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, Sigit juga mengetuk kepedulian warga Kota Magelang.

‘’Saya sudah perintahkan Sekda untuk membuat surat edaran kepada ASN, TNI, Polri dan masyarakat dalam rangka mengumpulkan dana seikhlasnya. Tujuannya untuk meringankan beban saudara yang kena bencana di Palu dan Donggala,’’ terangnya.

Dalam hal pemberdayaan masyarakat, Sigit juga mengapresiasi keberadaan para kader yang kini jumlahnya sudah mencapai  ribuan orang di Kota Magelang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih menambahkan, sebanyak 31.950 kader pemberdayaan masyarakat yang menjadi mitra kerja dinasnya.

‘’Kader ini berasal dari banyak lembaga, mulai dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), kader Posyandu dan sebagainya,’’ ungkapnya.

Keberadaan para kader pemberdayaan masyarakat, lanjut dia, mampu mendongkrak prestasi Kota Magelang yang berhasil maju dalam lomba administrasi PKK tingkat nasional. ‘’Semua ini tidak lepas dari reward yang diberikan oleh Wali Kota Magelang kepada semua kader PKK yang bisa mengikuti kunjungan kerja dan studi banding ke luar daerah, dan hasilnya terbukti bermanfaat,’’ tandas Wulandari. (Suarabaru.id/dh)