blank
Wagub Jateng Taj Yasin bersama ulama, pejabat, dan masyarakat Jeteng berdoa untuk keselamatan bangsa

SEMARANG– seribu lebih santri, ulama, umaro dan masyarakat  Jawa Tengah, Kamis (4/10/2018) malam, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng,  menggelar istighosah mendoakan untuk keselamatan bangsa dan negara, khususnya terhadap masyarakat di Palu, Donggala dan Sulawesi Tengah yang sedang ditimpa musibah gempa dan tsunami.

Istighosah yang dipimpin Ketum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji Msi, dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Sekda Jateng Dr Sri Puryono, para pejabat eselon 2 Pemprov. Sejumlah ulama sepuh pengasuh pondok pesantren yang hadir seperti KH Haris Shodaqoh, KH Ubaidillah Sodaqoh, KH Hadlor Ihsan, KH Hanief Ismail Lc, KH Muhyiddin MAg, KH Muhammad Adnan, KH Zaen Yusuf, juga Direktur Bank Jateng Syariah Hana Wijaya.

Kiai Darodji menegaskan, warga Jateng merasakan prihatin yang mendalam atas musibah demi musibah yang dialami bangsa ini. Belum usai me-recovery gempa di Lombok, NTB, kini disusul gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Palu, Donggala dan Sigi, Sulteng. bahkan  ada satu desa yang lenyap ditelan bumi hanya sekian detik.

“Kita berdoa agar Allah SWT memberi kekuatan, ketabahan, dan diringankan beban saudara kita yang terkena bencana gempa dan tsunami di Sulteng. kita juga berdoa memohon keselamatan, keberkahan dan kebaikan untuk bangsa Indonesia dan ke depan dapat melaksanakan agenda nasional, pemilu 2019 dengan selamat dan lancar,” tegasnya.

Musibah ini, lanjutnya, harus menjadikan kita mawasdiri. Bencana datang mendadak meski sudah melengkapi dengan alat warning system. Maka antisipasi dengan menjaga lingkungan sebagai hal penting. Kiai Darodji teringat penggalan lirik lagu Ebit G Ade “mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkat kita, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita”. Dalam muhasabah dianjurkan untuk memperbanyak sedekah untuk mencegah datangnya musibah.

Waspada Hoax

Menurut Kiai Darodji, yang tak habis mengerti di tengah suasana duka akibat bencana, kok masih ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan lewat adu domba bahkan kabat bohong. Masyarakat diminta cerdas dalam memilih dan memilah media sosial.

Wagub Jateng Gus Taj Yasin menegaskan, dalam muhasabah kita harus merenung bahwa musibah ini terjadi akibat kesalahan, kelalaian dan kekurangan kita bersama yang harus diperbaiki. Bisa juga dibalik musibah sebagai cara Allah untuk mengangkat derajat kita, dengan catatan harus bersabar dan banyak meminta ampun kepada Allah.(suarabaru.id/sl)