blank
Hutan negara di lereng sisi timur laut Gunung Gandul terbakar. Relawan siaga bencana dari TRC-BPBD Wonogiri, berupaya memadamkannya ke titik api.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kejadian kebakaran hutan negara terulang lagi di Kabupaten Wonogiri. Kali ini, lokasinya menyebar di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni di Kecamatan Nguntoronadi, Selogiri, Jatiroto, dan di Kecamatan Wonogiri Kota. Tidak ada korban jiwa, tapi kebakaran hutan negara di Kecamatan Jatiroto, berdampak memunculkan krisis air minum bagi warga. Ini disebabkan pipa pralon jaringan air minum dari wilayah hutan, ikut terbakar dan menyebabkan suplai air ini macet total.

Warga Dusun Paran, Desa Dawungan, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Setto, mengunggah informasi kebakaran hutan ke media sosial (Medsos). Dampak dari kebakaran hutan itu, telah menyebabkan warga kesulitan memperoleh air minum. Sebab, pipa pralon jaringan air minum yang mengalirkan sumber air dari kawasan hutan, ikut terbakar dan suplai air ke perkampungan warga menjadi macet.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyebutkan, tidak semua kebakaran dilaporkan. Laporan kebakaran hutan negara yang telah masuk ada tiga lokasi. Yakni hutan negara di Petak 40 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gebang Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri, tepatnya di Gunung Pegat. ”Kebakaran berlangsung Selasa sore Tanggal 2 Oktober 2018, tepatnya di Dusun Suruh, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri,” jelas Bambang Haryanto.

Upaya pemadamannya, pihak BPBD Wonogiri telah mengirimkan personel dari Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), dibantu petugas dari Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri. Juga melibatkan jajaran Polres dan Koramil serta aparat dari Kantor Kecamatan beserta pamong desa dan warga masyarakat dan Mandor Hutan. Luas hutan negara yang terbakar sekitar 3 Hektare (Ha), dengan tanaman tegakan (inti) pohon Sengon.

Kebakaran hutan negara, sebelumnya terjadi di Petak 13 RPH Cubluk, BKPH Wonogiri, tepatnya di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri. Lahan hutan negara yang terbakar, berada di lereng sisi timur laut Gunung Gandul, seluas sekitar satu hektare, dengan tanaman tegakan jenis Sonokeling. Titik awal api, muncul dari lokasi dekat pemakanan umum Gerdu, karena tertiup angin, sehingga meluas ke areal hutan negara. Kebakaran hutan ini, segera dikomunikasikan oleh para relawan dari Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI), untuk segera disikapi bersama.

Sementara itu, kebakaran hutan negara, juga terjadi di Petak 9 RPH Culun, BKPH Wonogiri, yang berlokasi di Dusun Ngringin, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Jenis tanaman tegakannya adalah Pohon Pinus. ”Awal titik api dilihat warga masyarakat dari lokasi pemukiman sekitar pukul 14.15, selanjutnya dilaporkan ke BPBD,” jelas Bambang Haryanto. Upaya pemadamannya diakukan secara koordinasi oleh Tim TRC dari BPBD bersama-sama para relawan siaga bencana FPRB, petugas Perhutani, aparat desa, personil Polsek dan Koramil beserta warga masyarakat.
Penyebab kebakaran hutan di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri tersebut, masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan sementara, api berasal dari pembakaran sampah yang karena tertiup angin, kemudian menjadi berkobar tidak terkendali dan meluas membakar areal hutan negara.(suarabaru.id/bp)