blank
PERHUTANI : Derigen membawa ember, derigen, dan wadah lainnya, warga Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, berebut jatah air bantuan Perhutani KPH Blora. Foto : Wahono

BLORA – Ternyata hujan belum juga turun di Kabupaten Blora. Warga yang sambat kesulitan mencari air bersih meluas di 200 dari 295 desa/kelurahan, antara lain dialami warga Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Melihat kesulitan warga, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora, mengirim bantuan air bersih ke desa tersebut, Jumat  (28/9). Bantuan serupa juga akan dikirim ke sembilan desa lainya.

Saat truk air datang, ratusan warga sedulur sikep (keturunan Samin) di Desa Klopoduwur, antri berebut air bersih, ada yang membawa derigen, klenting, dan wadah air lainnya.

Aksi sosial program bina lingkungan (CSR) dari Perum Perhutani, dinilai sangat membantu warga yang kekurangan air dampak musim kemarau, khususnya warga desa hutan.

“Tahap pertama, kami droping air bersih truk tangki air ke Desa Klopoduwur,” jelas Wakil Administratur KPH Blora, Anthony A. Tadanyu.

Bantuan  air juga akan dikirim bertahap ke Desa Sidomulyo, Gedebeg, Wonosemi, Keamatan Banjarejo, dan Desa Rowobungkul, Semawur, Bradag, Karangjong, Sambongrejo, Kecamatan Ngawen.

Jaga Lingkungan

Kepala Desa Klopoduwur, Diana Utami, menjelaskan warganya sudah kesulitan air sejak 3,5 bulan lalu. “Terima kasih Perhutani, warga kami senang sekali dikirim air,” kata Diana.

Menurutnya, Desa Klopoduwur terdiri enam dukuhan, dengan jumlah 6.758 jiwa 2.153 KK), warganya yang kekurangan air bersih ada di empat dukuh, sehingga droping air dari Perhutani sangat membantu warganya.

Dalam kesempatan itu, Anthony berkesempatan sosialisasi bahwa Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang peduli lingkungan, antara lain dengan membantu air bersis kepada warga.

Selain itu, Waka Administratur KPH Blora  juga mengajak warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan tetap hijau, bersama-sama mengamankan hutan, agar aset negara aman dan sumber air tetap terjaga.

Diberitakan sebelumnya, bencana alam kekeringan di Kabupaten Blora semakin meluas, jika pada awal Agustus mengancam warga 165 desa di 15 kecamatan, kini bertambah menjadi 200 desa di 16 kecamatan yang warganya butuh bantuan air.

Menurut Kapala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD setempat, Hj Sri Rahayu, droping air bersih terus dilakukan rutin setiap hari, Pemkab Blora, Perhutabni, dan bantuan dari stake holoder juga terus mengalir.(suarabaru.id/wahono)