blank
PERWAKILAN : Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH menyematkan pita kepada perwakilan anggota TNI pendukung sukses OMBC 2018, Rabu (19/9). Foto : Wahono

BLORA – Polres Blora menggelar Operasi Mantap Brata Candi (OMBC) 2018. Untuk sukses operasi itu, diawali dengan apel gelar pasukan pimpinan Kapolres AKBP Saptono, di halaman Mapolres setempat, Rabu (19/9).

OMBC 2018, melibatkan 630 personel Polres, seluruh (16) Polsek dan instansi samping terbagi dalam enam satuan tugas (Satgas), dengan berpedoman pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

Enam satgas itu, jelasnya, terdiri Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Kamtibselcarlantas, Satgas Tindak, Satgas Gakkum dan Satgas Banops.

“Satgas itu, langsung dibawah kendali saya selaku Kasatgasres,” tandas Kapolres AKBP Saptono SIK, MH..

Menurutnya, pelaksanaan operasi terpusat ini dalam rangka kesiapan rangkaian pengamanan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2019, berlangsung 296 hari yang dimulai sejak 20 September 2018.

Apel gelar pasukan dihadiri Bupati Blora H. Djoko Nugroho, Ketua DPRD H. Bambang Susilo, anggota Forkompimda, anggota KPU, para ketua Parpol, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan undangan.

Dalam kesempatan itu, Kapolres membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, antara lain mengatakan di era demokrasi bertumpu untuk meraih kepercayaan publik (rakyat) selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara.

Politik Indentitas

Tujuan apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2018, untuk mengecek kesiapan personil sarana, dan prasarana sebelum diterjunkan untuk pelaksanaan pengamanan.

Selain itu, kata Kapolri, adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaran berbagai agenda demokrasi, seperti penyampaian pendapat dimuka umum, kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

Selain itu, jaminan keamanan dalam penyelenggaraan Pemilu, baik Pilkada,  Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presidan dan Wakil Presiden RI, perlunya kesigapan dari Polri itu sendiri.

Sedangkan yang jadi perhatian Polri, antara lain pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan serta penyebaran hoax.

“Informasi hoax, berpotensi menimbulkan konflik sosial di masyarakat,”  tambah Kapolres Blora.

Guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas, Kapolri meminta agar soliditas sinergitas TNI dan Polri diperkuat.

Demikian pula dengan netralitas serta menghindari tindakan yang dapat mencederai penyelenggaraan tahapan Pemilu, katanya. (suarabaru.id/wahono)