blank
Kasek SMA negeri 2 Wonogiri, Endang Sunarsih (kanan), ikut menata produk unggulan hasta karya buatan siswa-siswanya, di stand pameran produk unggulan Smanda Art and Crafts di event CFD.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Stand pameran produk unggulan hasta karya siswa dari SMA Negeri 2 (Smanda) Wonogiri, Minggu (16/9), ikut hadir di event Car Free Day (CFD). Stand pameran ‘art and crafts’ Smanda ini, mengambil tempat di ruas Jalan Pemuda sisi utara panggung Alun-alun Giri Krida Bakti Kabupaten Wonogiri. ”Yang dipamerkan ini merupakan hasil pendidikan kewirausahaan para siswa,” tegas Kepala SMA Negeri 2 Wonogiri, Endang Sunarsih, didampingi Wakasek Bidang Humas, Wardoyo.
Semua siswa SMA Negeri 2 Wonogiri, diberikan mata pelajaran (ampel) kewirausahaan. Setiap satu minggu masing-masing diajarkan selama dua jam. Pembelajaran kewirausahaan diberikan oleh lima orang guru. Yakni Guru Widya, Tri Winarsih, Ari Wijayanti, Joko Tri Haryanto, dan Umi Fauziyah. ”Tujuannya, untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan para siswa, sebagai bagian dari pemberian bekal dalam menyongsong masa depannya,” jelas Kasek Endang Sunarsih.
Dalam memberikan pembelajaran kewirausahaan itu, para siswa dilatih untuk membuat hasta karya, yakni aneka produk kerajinan tangan (exclusive hand made), yang bahannya dari limbah yang sayang bila dibuang, atau dari bahan-bahan lokal yang mudah di dapat. Limbah potongan pipa pralon misalnya, dibuat untuk alat ‘camera stabilizer.’ ”Kalau yang ini bahannya dari gedebok batang pisang,” ujar Guru Kewirausahaan, Widya, menunjuk hiasan dinding yang dibingkai pigura berkaca. Ada pula bunga untuk hiasan meja tamu, yang bahan bakunya dibuat dari sabun mandi, yang senantiasa memancarkan aroma wangi.
Dari limbah potongan kayu dan bambu dari rumah penggergajian, dibuat untuk miniatur rumah Jawa, ada yang berbentuk joglo dan pula yang bertipe limasan. Kertas koran bekas, dijadikan bahan membuat keranjang wadah minuman kemasan ukuran gelas dan tempat buah. Para murid juga dibimbing membuat gantungan kunci, yang murah harganya, per biji hanya Rp 1.500,-. Di sisi lain, para siswa juga diajari membuat aneka hiasan bunga untuk memperindah ruangan. Harganya ada yang mencapai Rp 250 ribu.
Dalam gelar pameran produk unggulan hasta karya ini, para siswa SMA Negeri 2 Wonogiri yang tergabung dalam peleton Patibara (Pasukan Inti Pengibar Bendera) berdemo memamerkan kebolehannya dalam baris-berbaris dan teknis penghormatan. Bersamaan itu, juga ditampilkan hiburan solo organ oleh Guru Bambang Kuswanto, untuk mengiringi pengunjung yang berkenan menyanyi. Acara ini diselingi dengan kuis berhadiah, untuk membangun interaksi dengan massa pengunjung CFD.
Sebelumya, SMA Negeri 2 Wonogiri, menggelar Kiyama Festival di sekolahnya. Diisi dengan lomba pidato dengan bahasa Jepang, peragaan busana kimono, dan beragam lomba yang berkaitan dengan budaya Negeri Matahari Terbit. Guru Bahasa Jepang SMA Negeri 2 Wonogiri, Dwi Sulistyanto, menyatakan, dalam Kiyama Festival ini, diisi dengan lomba chara design, karaoke, dance cover, cosplay perform dan cosplay walk. Menghadirkan bintang tamu Dejimi Band dan Black Pearl Band, serta gorup Idol Girl Band.(suarabaru.id/bp)