blank
Bupati Batang Wihaji merespon cepat dengan megunjungi dan meminta Afandi (48) warga Desa Timbang Rt 5 Rw 2, Kecamatan Banyuputih yang mengalami sakit menahun,. (Suarabaru.id/dok)

BATANG –  Bupati Batang Wihaji merespons cepat dengan mengunjungi dan meminta Afandi (48) warga Desa Timbang, Kecamatan Banyuputih yang mengalami sakit menahun, agar mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Kalisari Batang, Jumat ( 14/9).

Afandi menderita sakit mag kronis selama 14 tahun yang hanya  bisa berbaring  di tempat tidurnya. Lantaran sakit yang tidak kunjung sembuh, ia juga mengajukan permohonan suntik mati ke Kejaksaan Negeri Batang.

Wihaji yang melihat kondisi langsung Afandi mengatakan, Pemkab akan merespons cepat apa yang menjadi kesulitan dan kesusahan waraga, karena ini merupakan bukti pemerintah hadir dalam ikut membantu permasalahan warga.

“Saya perintahkan hari ini juga dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, untuk masalah biaya Pemkab Batang yang akan menanggung,” Kata Wihaji

Tak hanya hanya itu Bupati juga memberikan motivasi kepada Afandi agar tidak putus asa, semua penyakit ada obatnya dan semua masalah pasti ada jalan solusinya.

” Kita harus percaya bahwa hidup mati, rezeki jodoh sudah ada yang ngatur, kita hanya menjalani hidup sesuai dengan kemampuan kita untuk selalu ikhtiar berusaha untuk sembuh dab sebagai umat muslim kita harus percaya dengan berdoa Allah akan menolong hambanya,” Kata Wihaji.

Afandi menuturkan, penyakit yang dideritanya selama 14 tahun membikin frustasi, sehingga sekitar tahun 2017 lalu sempat membuat suarat permohonan suntik mati ke Kejaksaan Negeri Batang dan Kejati Jawa Tengah.

” Tahun 2017 lalu saya sudah menyurati ke Kejaksaan Negeri Batang dan Kejati Jawa Tengah meminta permohonan suntik mati, namun sampai saat ini belum ada jawaban,” Kata Afandi yang berbaring di keranjang kamarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupatrn Batang dr.    Hidayah Basbhet mengatakan, sesuai  dengan rekam medis terdahulu Afandi hanya mengalami sakit mag kronis terlihat dari  Rekam medisnya hasil USG dan Foto endhoscopy.

” Dari hasil rekam medis kita berkesimpulan Afandi sakit mag kronis tapinlebih pada psikis karena tidak ujung sembuh,” Kata Dr. Hidaya Basbhet.

Ia juga mengaku selama empat tahun terakhir ini tidak mau minum obat – obatan dari dokter, hanya berobat ke alternatif  sehingga kondisinya semakin ngedrop, sehingga menggangu psikisnya.

“Oleh karena itu, kita akan rujuk ke rumah sakit agar ada penanganan intensif dari dokter, dan kita akan konsuktasikan dengan dokter apakah perlu juga mendapatkan perawatan psikisnya dengan dokter jiwa,” jelas Hidaya Basbhet.

Sementara itu, istri Afandi, Salehati mengaku dirinya tak bisa berbuat banyak. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hanya mengandalkan dari bantuan dan belas kasihan saudara serta tetangganya yang empati terhadap penderitaan yang sedang dialami.

Ia pun kini berharap kepada pemerintah setempat untuk bisa membantu biaya pengobatan dan meringankan beban hidup yang semakin berat, terlebih masih ada tanggungan dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. (Suarabaru.id/sb)