blank
Petugas dari Polsek Jatisrono Polres Wonogiri, mendatangi ke lokasi kebakaran di Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, untuk melakukan penanganan.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kandang ternak dan rumah dapur milik Sisno (46), terbakat oleh bara perapian yang menyala berkobar karena tiupan angin. Kebakaran yang berlangsung Kamis (6/9) di Dusun Geneng RT 1/RW 4, Desa Taggulangin, Kecamatan Jatisrono (35 Kilometer arah timur Kota Wonogiri), ini tidak menimbulkan korban nyawa. Sebab ternak sapi piaraan Sisno sempat ‘mbedhal’ (lari dari kandang).
Kobaran api yang meluas membakar rumah dapur, juga tidak menimbulkan korban jiwa, karena Sisno beserta keluarganya sempat menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun dari lokasi kebakaran, menyebutkan, sebagaimana lazimnya petani ternak yang hidup di pedesaan, terbiasa membuat ‘bludukan’ (perapian) di dekat kandang ternak piaraannya. Ini dilakukan, untuk tujuan membersihkan sampah limbah pakan ternak. Asap dari perapian tersebut, juga dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk, agar tidak menggigit ternak, sekaligus demi menghangatkan ternak manakala datang malam hari yang dingin.
Saksi Sugiyo (47), tetangga dekat korban, kepada petugas menyatakan, mengetahui kebakaran kandang ternak dan rumah dapur tersebut pada pukul 12.30. Segera itu diberitahukan kepada Sularto (50) untuk kemudian disampaikan ke pemilik kandang. Bersamaan itu, dipukul kentongan bertalu-talu sebagai isyarat ada bahaya kebakaran, demi mengundang bantuan dari para tetangga.
Langkah pemadaman segera dilakukan oleh pemilik dibantu para warga sekitar. Tapi, terkendala karena di lokasi tidak tersedia air. Warga yang bergotong-royong membantu pemadaman, berupaya melokalisasi kobaran api, supaya tidak meluas membakar rumah-rumah tetangga yang berada di sekitarnya. Oleh pamong desa setempat, musibah kebakaran ini, segera dilaporkan ke Polsek Jatisrono.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Jatisrono AKP Sali, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, Jumat (7/9), menyatakan, dari hasil penyelidikan ke lokasi, ditemukan indikasi pemicu kebakaran berasal dari bara perapian yang berada di dekat kandang sapi. Oleh pemilik, dikira bara api itu telah padam sempurna. Tapi kenyataannya belum, dan ketika datang tiupan angin, menjadikan bara perapian menyala berkobar membakar tumpukan jerami kering tandon pakan ternak yang berada di dekatnya.
Begitu membakar tumpukan jerami kering, kobaran api makin membesar dan sulit dikendalikan, yang selanjutnya membakar pula kandang ternak yang terbuat dari kayu dan bambu, dan seterusnya menjalar membakar rumah dapur yang berada di dekatnya. Paur Subag Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono, menambahkan, mencermati pemicu kebakaran ini, kepada masyarakat diserukan untuk tidak sembrono dalam memperlakukan api. Termasuk kepada para petani ternak, yang terbiasa membuat bara api di dekat lokasi kandang ternaknya. Supaya tidak memicu terjadinya kebakaran, terlebih di musim kemarau puncak yang menjadikan hampir semuanya mengering dan mudah terbakar.(suarabaru.id/bp)