blank
Lorenzo Insigne/dok

BOLOGNA – Roberto Mancini, pelatih tim nasional (timnas) Italia, mengemban dua misi pada laga pertama UEFA Nations League Liga 1 Grup 3 melawan Polandia di Stadion Renato Dall’Ara, Bologna, Sabtu (8/9) dini hari WIB. Dua misi Mancini itu adalah bermain mengesankan dan meraih tiga poin. Mantan manajer Manchester City ini optimistis paduan pemain senior dan muda bakal mampu merealisasikan hasil positif. Dia juga mencanangkan motto memenangi pertandingan dengan kebersamaan.

Mancini memang membuat beberapa kejutan dalam pemanggilan pemain. Dia kembali memberi kepercayaan kepada striker nyentrik Mario Balotelli. Di posisi kiper, Gianluigi Donnarumma menjadi penjaga gawang utama menggantikan Gianlugi Buffon yang telah pensiun. ”Polandia tampil buruk pada Piala Dunia lalu, tapi mereka masih tim yang sulit ditaklukkan. Mereka adalah skuad tangguh dengan striker hebat pada diri Robert Lewandowski,” ujar Mancini. Dia menyiapkan skema 4-3-3. Main agresif menjadi pilihan yang signifikan bagi Gli Azzurri. Balotelli diplot sebagai striker yang diapit Insigne dan Federico Chiesa.

Bagaimana dengan Polandia? Ini merupakan partai pertama buat pelatih Jerzy Brzeczek. Dia menggantikan Adam Nawalka yang gagal di World Rusia. ”Kami akan memulai tahapan baru dengan beberapa pemain baru pula,” tutur pria 47 tahun ini. Brzeczek memperkirakan laga melawan Italia bakal menarik. Sebab, situasi kedua tim yang sama. Polandia sedang menurun, sedangkan Squadra Azzurra absen di Piala Dunia 2018.

”Ini tes bagus, dan kami harus secepatnya kembali ke performa terbaik melalui pilihan-pilihan yang pas,” ungkap Brzeczek. Mantan pelatih Wisla Plock itu lebih suka menerapkan pola 4-4-2. Paman winger Jakub Blaszczykowski itu mengandalkan tombak kembar Robert Lewandowski dan Arkadiusz Milik. (rr)