blank
Ujian kenaikan tingkat INKAI Kabupaten Wonogiri, digelar secara massal di GOR Gaguk Tirta di Kecamatan Jatisrono (30 Kilometer timur Kota Wonogiri).(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Ujian kenaikan tingkat Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Cabang Wonogiri, digelar secara massal di Gedung Olahraga (GOR)  ‘Gaguk Tirta’ Jatisrono (30 Kilometer timur Kota Wonogiri), Minggu (2/9). Hadir dan memimpin langsung ujian kenaikan tingkat, Ketua INKAI Cabang Wonogiri Serma Gatot Hariyanto dari Kodim 0728 Wonogiri, bersama Ketua Forki Wonogiri Pelda Mariadi Anggota Koramil Girimarto didampingi Kopka Eko Agus dari Koramil Batuwarno.
Danim 0728 Wonogiri Lektol (Inf) M Heri Amrulloh melalui Perwira Sandi Penerangan Kodim (Pasandi Pendim) Letda (Inf) Nurhadi, menyatakan, ujian kenaikan tingkat tersebut melibatkan sebanyak 302 karateka, yang terdiri atas 247 peserta (Sabuk putih 74, sabuk kuning 68, sabuk hijau 65, sabuk biru 20 dan sabuk coklat 20) beserta 55 MSH dan pendukung. Ujian meliputi penurunan kyu mulai dari sabuk putih ke kuning, kuning ke hijau, hijau ke biru dan biru ke coklat.
Dalam kesempatan tersebut, Serma Gatot, menyatakan, semakin rutin diadakan ujian kenaikan tingkat maupun agenda kejuaraan, maka anggota akan semakin terlatih. Dengan demikian, anggota akan semakin berkualitas dan mumpuni. Ujian kenaikan tingkat dimaksudkan agar setiap anggota memiliki rasa tanggungjawab dalam kegiatan seni beladiri Inkai, dengan terus berlatih dan mengembangkan potensi. Dan Karateka Berliana Alexa Caroline (9) dari Dojo Slogohimo, telah menyandang gelar Kyu 1 dengan baik dan terpilih sebagai terbaik dalam ujian semester I Tahun 2018 tersebut.
Secara historis, sejarah berdirinya Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) tidak terlepas dari sejarah perkembangan seni bela diri karate di Indonesia. Setelah PORKI terpecah pada tahun 1970, maka berdirilah beberapa perguruan shotokan yang didirikan oleh alumni JKA (Japan Karate Associations) seperti LEMKARI yang didirikan oleh Anton Lesiangi, INKADO yang didirikan oleh (Alm) Baud Adikusumo, INKAI yang didirikan oleh Sabeth Muchsin. Berdirinya INKAI berawal dari rapat yang dilaksanakan di jalan Matraman Dalam Jakarta Pusat, Tanggal 15 April 1971 (yang akhirnya disepakati sebagai hari lahirnya INKAI). Dalam rapat tersebut, dihadiri oleh beberapa karateka eks PORKI seperti Sabeth Muchsin, Nico A. Lumenta, Abdul Latief, Sori Tua Hutagalung (Alm), Albert L Tobing, Wono Sarono, A.S Siregar (Alm) dan salah satu karateka INKAI yang belakangan diketahui sebagai pembuat dan menggambar lambang INKAI yakni Harsono Rubio (Alm).
Selesai rapat, hasilnya terpilih Ketua Umum INKAI pertama yaitu Letjend GH Mantik dan sebagai Ketua Dewan Guru INKAI pertama adalah Sabeth Muchsin. Dalam sejarahnya, INKAI telah berhasi meraih berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa. Tanggal 25 Mei 1971, INKAI resmi berdiri sebagai perguruan anggota FORKI, dan oleh PB FORKI INKAI ditunjuk mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan karate WUKO 1 di Jepang. Dan INKAI juga merupakan anggota resmi afiliasi JKA yang bekedudukan di Jepang.(suarabaru.id/bp)