blank
Gara-gara nyala api lilin yang digunakan untuk penerangan ruangan saat terjadi oglangan mati listrik, memicu terjadinya kebakaran yang meludeskan rumah beserta seluruh isi harta bendanya.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Rumah beserta seluruh isi harta benda milik pasangan suami-istri Ari Wiwko (40)-Ny Sri Wahyuni (34) musnah terbakar. Ini gara-gara dari api nyala lilin yang digunakan untuk penerangan ruangan. Musibah kebakaran rumah di Dusun Taman Sari RT 2/RW 5, Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo (45 Kilometer timur Kota Wonogiri) ini, berlangsung Senin malam (28/8) pukul 21.30.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, malam itu terjadi mati lampu atau oglangan padam aliran listrik. Sehingga situasinya menjadi gelap gulita. Untuk menerangi ruangan di dalam rumah agar tidak gulita, anak pasangan Wiwko-Sri Wahyuni, yakni Syifa (10), berinisiatif menyalakan lilin. Lilin dinyalakan dengan ditaruh pada landasan asbak yang biasa untuk menaruh puntung rokok. Kemudian diletakkan di atas almari plastik, agar pancaran terang nyala lilin dapat berpendar meluas menerangi ruangan dalam rumah. Setelah ruangan di dalam rumah tidak gulita, Syifa pun beranjak ke kamar untuk tidur.
Tidak begitu lama, mendadak terjadi kebakaran. Saksi Kariman (64) dan Satino (48), warga Dusun Taman Sari, Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, menyatakan, melihat ada kobaran api dari dalam rumah Wiwko. Segera keduanya berteriak-teriak dan memukul kentongan tanda telah terjadi kebakaran. Penghuni rumah pun segera berlarian menyelematkan diri. Api cepat berkobar, sehingga seluruh harta benda yang tersimpan di dalam rumah, ikut musnah terbakar menjadi abu.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga, berasal dari nyala lilin yang awalnya membakar almari plastik beserta isi yang ada di dalamnya. Pamong desa segera mengerahkan warga untuk melakukan pemadaman. Tapi langlah pemadaman, terkendala karena di lokasi tidak tersedia air. Menyikapi hal ini, warga kemudian berupaya melokalisasi kobaran api, supaya tidak menjalar ke rumah-rumah tetangga.
Anggota Koramil-22 Slogohimo, Serda Parto Utomo, Serda Budi Suripno, dan Koptu Awaludin, segera meluncur ke lokasi kebakaran untuk bersama jajaran Polsek Slogohimo, aparat Kantor Kecamatan dan Pamong Desa, bergotong-royong membantu pemadaman beserta warga masyarakat. Taksir kerugian materi mencapai Rp 300 juta lebih. Sehari-hari, Wiwko bekerja sebagai wiraswasta, dan istrinya menjabat sebagai pamong desa. Untuk sementara, korban bersama anaknya diungsikan ke rumah tetangga.
Dari Kecamatan Baturetno (45 Kilometer arah selatan Kota Wonogiri), dilaporkan terjadi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berlokasi di Dusun Jamprit Lor RT 2/RW 1, Desa Temon, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Kepada petugas, Saksi Agung Suharto (52) dan Sofyanto (54), keduanya bekerja sebagai pengelola TPA sampah, menyatakan, saat melintas di TPA pukul 20.00 melihat ada cahaya terang dan kepulan asap. Ternyata tumpukan sampah di TPA terbakar. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Saksi Joko Susilo (39) dan bersama pamong desa serta warga masyarakat dilakukan pemadaman.
Untuk memadamkan kobaran api yang tidak terkendali, didatangkan pula  bantuan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Proses pemadaman berlangsung sekitar 5 jam. Ikut datang membantu melakukan pemadaman, jajaran Polsek Baturetno pimpinan Kapolsek AKP Subroto bersama para personel dari Koramil Baturetno.(suarabaru.id/bp)