blank
Anggota Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, bersama personel Polsek setempat dan pamong desa serta warga masyarakat, berupaya membuat ilaran (celah) untuk melokalisasi agar kebakaran hutan tidak meluas ke mana-mana.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Terjadi lagi kebakaran hutan di Kabupaten Wonogiri. Kali ini membakar areal hutan rakyat di Dusun Bendungan RT 2/RW 4, Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro (40 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri). Kobaran apinya terlihat Sabtu pagi (25/8) dan penyebab kebakaran masih diselidiki petugas. Diduga, dari api pembakaran sampah yang meluas tak terkendali, ketika ditiup angin kencang.
Pelda Suef (47), anggota Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, mengetahui ada kebakaran hutan rakyat Sabtu pagi (25/8) ketika dia tengah dalam perjalanan menuju kantor. Kobaran api terlihat dari tepi ruas jalan raya Wonogiri-Pracimantoro. ”Segera saya telepon kantor untuk melaporkan kejadian kebakaran hutan rakyat ini,” tutur Pelda Suef. Dalam kesempatan tersebut, dia juga menelpon Kantor Polsek Pracimantoro, dengan harapan temuan kebakaran hutan rakyat ini segera disikapi bersama untuk percepatan pemadamannya, supaya tidak meluas ke mana-mana.
Kepala Desa (Kades) Tubokarto, Sutarman, yang juga dikontak Pelda Suef, segera mengerahkan warga masyarakat bergotong-royong melakukan pemadaman secara massal. Pelda Suef dan Serda Calim dari Koramil-13 Pracimantoro bersama Babinsa Serda Agus Suranto, Serka Totok Margono, Serka Gunawan dan Kopda Sugiharto, berserta Kades Sutarman, tampil memimpin gerakan massal warga masyarakat untuk melakukan pemadaman dengan cara manual. Yakni memakai tongkat pentungan dan gepyok, untuk memadamkan kobaran api. Juga membuat ilaran (celah) demi melokalisasi api supaya tidak makin meluas. Ikut membantu pula personel Bhabinsa dari Polsek Pracimantoro, yakni Bripka Ahmadi dan Brigadir Sunyoto.
Areal hutan rakyat dengan tanaman tegakan (inti) pohon Jati tersebut, mudah terbakar karena di bawahnya banyak ditumbuhi rumput dan semak belukar serta tanaman perdu yang mengering sebagai dampak adanya musim kemarau yang kini tengah berlangsung. Percepatan pemadaman, terkendala karena di lokasi tidak tersedia air, dan medannya sulit ditembus karena tidak ada prasarana jalan. Hasil pendataan petugas, menyebutkan, areal hutan rakyat yang terbakar seluas sekitar 2 Hektare (Ha), milik 4 warga Dusun Bendungan, Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Yakni milik Yono, Ny Yanti, Mudiyono dan Santo.
Hasil penyelidikan sementara, pemicu kebakaran hutan rakyat ini, diduga dilakukan oleh salah seorang warga setempat, Bagol (40), yang menderita gangguan jiwa. Saksi Gendeng Pamungkas (68), warga Dusun Bendungan RT 2/RW 4 Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, menyatakan, sempat melihat Bagol membakar sampah diduga untuk ‘api-api’ atau penghangat badan. Tapi karena kondisi sekitarnya serba mengering dan datang tiupan angin kencang, menjadikan api pembakaran sampah meluas dan akhirnya tidak terkendali, membakar lahan hutan rakyat. Kades Tubokarto, Sutarman, telah memanggil Bagol untuk diberikan pengarahan dan pembinaan serta diingatkan agar tidak membuat api untuk membakar sampah.(suarabaru.id/bp)