blank
Ronda tretek kentongan, ikut dilombakan di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Ini dalam rangka memeriahkan HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2018.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Pagelaran wayang kulit semalam suntuk, disajikan di dua tempat terpisah di Kabupaten Wonogiri. Yaitu di Lingkungan Pencil, Kelurahan Mlokomanis Kulon, Kecamatan Ngadirojo, dan di Dusun Wonosobo, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro. Pentas wayang kulit tradisi bersih dusun ini, digelar sekaligus untuk memeriahkan malam resepsi peringatan HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2018.
Di Dusun Pencil, wayang kulit digelar Jumat malam (17/8) sampai Sabtu dinihari (18/8), dimainkan dalang Ki Paimin dengan lakon ‘Wahyu Katentreman.’ Lurah Mlokomanis Kulon, Triyatno, menyatakan, tradisi bersih dusun digelar secara tahunan oleh masyarakat. ”Kebetulan kali ini, digelar sekaligus untuk ikut memeriahkan malam resepsi HUT Ke 73 Kemerdekaan RI,” ujarnya. Melalui ritual bersih dusun, warga masyarakat menyampaikan syukur atas berkah yang selama ini diberikan oleh Tuhan, disertai permohonan agar ke depan tetap diberikan perlindungan agar terhindarkan dari balak dan bencana, serta diberikan kehidupan yang tenteram damai, bahagia sejahtera.
Terkait dengan resepsi peringatan kemerdekaan, warga berdoa agar bangsa Indonesia diberikan anugerah menjadi negara yang aman, tenteram, maju, sejahtera, makmur, berkeadilan, tetap bersatu dalam keberagaman Bhineka Tunggal Ika yang terbingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Pemilihan wayang kulit sebagai sajian hiburan, karena merupakan budaya adiluhung peninggalan nenek moyang, memiliki nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Ikut hadir dalam acara tersebut, jajaran Forkompincam Ngadirojo bersama pamong desa dan tokoh masyarakat.
Pentas wayang kulit di Dusun Wonosobo, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, digelar Sabtu malam (18/8) sampai dengan Minggu dinihari (19/8). Menyajikan lakon ‘Wahyu Topeng Waja’ dimainkan dalang Ki Alif Sang Antasena. Resepsi malam HUT Kemerdekaan di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dimeriahkan pula dengan hiburan ‘stand up comedy,’ yakni sajian lawakan yang dikemas dalam hiburan ‘guyon maton’ penuh candaria dengan tampilan jenaka yang menghibur.
Sementara itu di lapangan Desa Ngrompak, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jumat malam (17/8) digelar panggung hiburan dalam rangka memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan RI Tahun 2018. Hadir dalam acara ini, Camat Endriyo Raharjo, Danramil-14 Jatisrono yang diwakili Kopka Agus Guridno, beserta jajaran Forkompincam. Kadesa Ngrompak, Tukimin, menyatakan, panggung hiburan menampilan aneka kesenian yang eksis di desa. Bersamaan itu, juga dilakukan penyerahan hadiah berbagai lomba dalam rangka tujuhbelasan.
Camat Wonogiri Kota, Slameto Sudibyo, yang dihubungi terpisah, menyatakan, dari lomba ronda tretek yang diikuti oleh 10 group, melahirkan juara I, II dan III masing-masing dimenangi oleh regu ronda tretek dari Desa Bulusulur, Desa Wonoharjo, dan Desa Giriwono. ”Juara satu rencananya akan maju mewakili rayon ke lomba tanggal 24 Agustus 2018 di Polres Wonogiri, dan kelak pada Tanggal 26 Agustus 2018 mendatang, akan tampil di acara malam ke-Bhineka-an,” jelas Camat Slameto Sudibyo.(suarabaru.id/bp)