blank
Bahana Giri Laksita (BHL) Corps Drum Band yang dimainkan para siswa SMP Negeri 2 Wonogiri, ikut serta melakukan defile pada arak-arakan karnaval tujuhbelasan di Kota Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Bendera Merah Putih panjang 250 Meter, Minggu (19/8), ikut diarak dalam karnaval tujuhbelasan di Kota Wonogiri. Ini ditampilkan oleh barisan SMP Negeri 6 Wonogiri, yang tergabung dalam Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri Kota, dan menjadi pusat perhatian perhatian massa penonton, karena ukurannya yang super panjang. ”Panjangnya dua ratus lima puluh meter,” ujar Kepala Sekolah (Kasek) SMP Negeri 6 Wonogiri, Triyono, yang ikut menjinjing bendera tersebut bersama para guru, karyawan dan puluhan siswa.
Prosesi arak-arakan karnaval tujuhbelasan, untuk memeriahkan peringatan HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2018, digelar serentak di 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Kabag Humas Pemkab Wonogiri, Haryanto, menyatakan, tingkat kabupaten tidak menggelar karnaval. ”Karnaval diserahkan sepenuhnya di masing-masing kecamatan,” tegasnya.
Menurut Ketua Panitia Peringatan HUT Ke 73 Kemerdekaan RI Kecamatan Wonogiri Kota, Suparno, karnaval kali ini diikuti oleh 54 kelompok. Mereka datang dari dinas dan instansi, sekolah mulai dari SD, SLP sampai SLA, desa dan kelurahan se Kecamatan Wonogiri, unsur swasta, organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan dari komunitas warga sipil. ”Kalau jumlah personelnya mencapai ribuan,” tutur Suparno yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wonogiri Kota. Suparno, menyebutkan, karnaval dinilai untuk menentukan kontingen juara. Kepada peraih juara akan diberikan piala bergilir Bupati dan hadiah uang pembinaan.
Untuk Kecamatan Wonogiri Kota, arak-arakan karnaval mengambil start dari Lapangan Sukorejo depan Polres Wonogiri lama, dan finish di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri. Prosesi arak-arakan karnaval, melintas di Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi ruas jalan protokol Kota Wonogiri. Setiap kontingen diberikan kesempatan sejenak melakukan display di depan panggung kehormatan. Hadir di panggung kehormatan, Camat Wonogiri Kota Slameto Sudibyo didampingi Danramil-01 Kapten (Inf) Ismail dan Kapolsekta AKP Surono, memberikan penghormatan kepada masing-masing barisan karnaval.
Dalam arak-arakan karnaval tersebut, banyak kontingen yang memperagakan barisan pejuang berbusana militer dan melengkapinya dengan senjata, termasuk visualisasi kendaraan lapis baja yang dilengkapi moncong meriam, yang dapat meletuskan suara ledakan. Ada barisan yang menyertakan tandu pembawa pejuang yang cedera dalam perang, dan barisan pengawal NKRI pejuang Diponegoro yang para anggotanya berjubah dan bersorban warna putih. Di urutan paling depan, peraga Pangeran Diponegoro menunggang sepeda pancal yang dilengkapi dengan asesories kuda tunggang. Ikut serta barisan ronda tretek dan peragaan potensi aneka budaya Nusantara, termasuk ada wayang orang, reog, dalang, pengrawit, berikut peraga batik karnival dan belasan drum band pelajar dari sejumlah sekolah, termasuk corps drum band Bahana Giri Laksita (BHL) dari SMP Negeri 2 Wonogiri asuhan Kasek Tarmo Gholik.(suarabaru.id/bp)