blank
Kecamatan Nguntoronadi dan Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, menggelar lomba seni kothekan (gejok) lesung. Sekaligus untuk memeriahkan peringatan HUT Ke 73 Kemerdekaan RI.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Gejok (kothekan)lesung dapat dikatakan sebagai seni tradisional milik kaum agraris, yang hidup dan berkembang di pedesaan. Untuk melestarikannya, seni kothekan lesung dilombakan untuk memeriahkan peringatan HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Sekaligus sebagai upaya menyelematakan dari gerusan derasnya arus modernisasi dan kemajuan zaman. Lomba digelar di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri, agar seni lesung tetap eksis sebagai bagian dari budaya yang memiliki nilai kearifan lokal.
Camat Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri, Sriyono, Sabtu (18/9), menyatakan, ada 11 group mewakili desa/kelurahan se Kecamatan Nguntoronadi yang tampil menjadi peserta lomba seni kothekan lesung. Masing-masing group, dibatasi personelnya sebanyak 20 orang. Terdiri atas pemain lesung 6 orang, pemain instrumen penyerta berupa kentongan 6 orang, dan 8 orang lainnya penabuh alat musik tambahan sekaligus sebagai vokal. Seni kothekan (gejok) lesung dimainkan pria, ketongan kaum hawa, selebihnya bebas bisa pria atau wanita. Alat musik tambahan lainnya bisa berupa kendang dan saron instrumen gamelan, atau alat musik elektronik lain sebagai pendukung. Ikut hadir menyaksikan lomba seni lesung, Danramil dan Kapolsek beserta para pimpinan dinas instansi serta tokoh masyarakat.
Para peserta membawakan lagu wajib Perahu Layar, dan lagu pilihannya terdiri atas Gambang Suling, Lenggang Kangkung atau Ilir-ilir yang merupakan lagu daerah khas Jawa, Apuse (Papua), atau Injit-injit Semut (Jambi Sumatera). Upaya menyertakan lagu-lagu dari luar Pulau Jawa, sekaligus untuk membangun jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan Nusantara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Aspek penilaian, mencakup kekompakan, keharmonisan dalam menciptakan sinergitas kolaborasi dari berbagai peralatan instrumen yang digunakan, serta ritme keselarasan titi laras nada irama ketika mengiringi tembang yang didendangkan. Hasil lomba dimenangkan oleh group dari Desa Gebang sebagai juara I, Desa Bulurejo juara II, dan Desa Kedungrejo juara III.
Lomba seni lesung di Kecamatan Slogohimo, juara I, II dan III dimenangi oleh group dari Desa Sedayu, Desa Randusari dan Desa Gunan. Camat Slogohimo, Khamid Wijaya, menyatakan, lomba seni lesung diikuti 27 group, terdiri atas group dari masing-masing desa/kelurahan se Kecamatan Slogohimo, ditambah dari dinas dan instansi, dari pelajar SMP, SMA dan SMK di Kecamatan Slogohimo. Dalam penampilannya, masing-masing group mampu menyajikan aneka sentuhan kreativitas garap aransemen modernisasi kesenian lesung. Itu dilakukan dengan memadukan alat musik tambahan yang irama nada titi larasnya dapat padu.(suarabaru.id/bp)