blank
Wakadiv Kelola SDH Regional Jateng, Dicky Yuana Rady, memberi tali asih kepada anggota Polhutmob korban anarkis kelompok yang diduga pelaku illegal logging. Foto : Wahono

BLORA – Pasca aksi anarkis yang diduga pelakunya kelompok illegal logging, Wakil Kepala Divisi Regional (Wakadiv) Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Regional Jawa Tengah, Dicky Yuana Rady, menyemangati dan memotivasi karyawan Perhutani.

Wakadiv Dicky kembali turun ke Blora, selain melakukan pembinaan karyawan Perhutani se-Blora di hutan jati petak 65 BKPH Temanjang, juga memberikan tali asih kepada Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) yang terluka dalam tugas negara.

Tali asih untuk Polhutmob korban kekerasan, diberikan usai upacara HUT ke-73 RI, Jumat (17/8), di halaman kantor KPH Blora. Selain dari BUMN (Perhutani), mereka juga mendapat bantuan simpati karyawan lainnya.

Bahkan, jajaran Rimbawan dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) lain seperti KPH Mantingan, Cepu, dan Randublatung, juga berimpati kepada Polhutmob itu.

Dalam pembinaannya, Dicky memotivasi kepada karyawan Perhutani agar tetap semangat dalam menjalankan tugas negara mengamankan asset (hutan) negara.

Sementara itu, pelaku aksi anarkis kelompok beranggotakan puluhan orang, melukai empat anggota Polhutmob Perhutani KPH Blora, dan membakar mobil dinas, sampai Jumat (17/8) malam, belum ada yang berhasil diamankan polisi.

blank
Wakadiv Kelola Sumber Daya Hutan (SDH) Regional Jawa Tengah, Dicky Yuana Rady, foto bersama jajaran Rimbawan usai pembinaan jajarannya, Jumat (17/8). Foto : Wahono

Saksi Menguatkan

Saat ini, polisi masih sebatas melakukan pengamanan barang bukti (BB), olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulan berbagai informasi lapangan terkait kasus yang diduga melibaktan pelaku illegal logging.

“Masih proses lidik, belum ada saksi yang menguatkan siapa pelaku aksi kekerasan dan pembakaran itu,” jelas Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo, Jumat (17/8).

Aksi brutal berkelompok itu terjadi pada Rabu (15/8) malam, tempat kejadian perkara di jalan Kedungkenongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Pelakunya diperkirakan 30 orang, mereka membakar mobil serta melukai empat petugas Polhutmob telah dilaporkan ke Polres Blora, Kamis (16/8) pagi.

Empat anggota Polhutmob Perhutani yang terluka, dan sempat dirawat di RSU dr Soetijono, Kota Blora, Bambang Supriyono (Danru), Baidi, Suminto, dan Didik Wibowo, sudah kembali pulih dan berkumpul keluarganya.

Mereka terluka bagian kepala, wajah dan anggota badan lainnya, akibat lemparan batu, dan dipukuli dengan kayu. Tiga anggota Polhutmob luka ringan, Jaenuri, Suyadi, Iswanto, Subedi (sopir), selamat dari aksi brutal kelompok itu.

Diberitakan sebelumnya, aksi anarkis itu terjadi Rabu (15/8) sekitar pukul 18:45 WIB, saat anggota Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) akan kembali ke kantor Bagian Kesatuan Pemnagkuan Hutan (BKPH) Kalisari.

Di tengah perjalanan, Polhutbmob yang mengendarai mobil dinas Strada H-1631-MA dihadang sekelompok massa berjumlah sekitar 30 orang dengan membakar sersah daun kering di tengah jalan Kedungkenongo.

Danru Polmob Bambang Supriyono berusaha negosiasi, namun tiba-tiba dipukul dengan kayu, dilempari batu dan disusul pemukulan anggota Polhutmob lainnya. Empat Polhutmob terluka kepala bocor berdarah-darah dan anggota badan lainnya.

Melihat aksi massa yang semakin brutal, mereka mengamankan diri masuk petak 95 dan 98 RPH Kalisari. Selain memukuli dan melempari batu anggota Polhutmob, mobil milik Perum Pehutani dibakar habis. Hn