blank
Bersamaan dengan gelar kampanye gemar makan ikan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonogiri, Ny Verawati Joko Sutopo (kiri) berkenan menyerahkan bingkisan kepada peserta kampanye.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Tingkat Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Indonesia masih rendah, meskipun Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan negeri kepulauan, yang kaya potensi ikan sebagai sumber protein dari sektor perikanan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. AKI nasional Tahun 2017, baru mencapai 44,11 Kilogram (Kg) per kapita per tahun. Angka ini, jauh di bawah Jepang yang mencapai 86 Kg/kapita/tahun. Mengapa demikian ? Karena produksi ikan Indonesia banyak diekspor daripada dikonsumsi.
Rendahnya AKI di Tanah Air ini, Rabu (15/8), mengemuka dalam acara kampanye gemar ikan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, di Pendapa Kabupaten Wonogiri. Acara ini, dibuka secara resmi oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Ikut hadir memberikan sambutan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, yang diwakili oleh Kepala Balai Pembenihan Ikan Air Tawar Jateng, Bambang Pramono.
Bambang Pramono, menyatakan, peringkat AKI Indonesia berada di urutan ketiga dari bawah di negara-negara Asia Tenggara, bahkan posisinya di bawah Singapura. Tingkat AKI di Provinsi Jateng, berada di urutan kedua dari bawah diantara 34 provinsi se Indonesia, yakni 28,71 Kg/kapita/tahun. Pada hal, potensi Sumber Daya Alam (SDA) perikanan di Jateng begitu besar. Sebab memiliki wilayah pantai sepanjang 791,73 Km dan 56.675 Ha kolam, tambak, jaring apung dan lain-lain, serta memiliki 8.761 unit pengolah hasil perikanan.
Tahun 2016, AKI di Kabupaten Wonogiri mencapai 17,21 Kg/kapita/tahun. Tapi untuk Tahun 2017 menurun menjadi 15,01 Kg/kapita/tahun. Pada hal, pada masyarakat yang gemar mengonsumsi ikan, mereka akan cerdas karena dampak dari protein ikan yang di dalannya juga mengandung omega tiga. Yang itu penting untuk diupayakan, dalam rangka menciptakan generasi milinium guna menyongsong Tahun 2050. Yakni tahun dimana Indonesia akan menjadi negara maju di dunia. Ini terkait dengan adanya bonus demografi bagi Indonesia, yang memiliki potensi penduduk usia produktif paling besar di dunia.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan kampanye gemar makan ikan, dengan menggandeng ibu-ibu. ”Karena ibu memiliki peran strategis dalam menentukan menu makan sehari-hari di lingkup keluarga,” tandas Bambang Pramono. Dalam gelar kampanye gemar makan ikan ini, ikut tampil menyampaikan paparan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonogiri, Ny Verawati Joko Sutopo dan Pj Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Wonogiri, Heru Sutopo, dengan moderator Suparno dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, menyampaikan fakta riil tentang kendala rendahnya AKI. ”Ini berkaitan erat dengan kondisi yang tidak berkemampuan membeli ikan,” jelas Bupati sembari menambahkan angka kemiskinan di Wonogiri mencapai 12,93 persen. Ironisnya, ketika merasa mahal membeli ikan, tapi mereka ringan membelanjakan uangnya untuk beli pulsa. Supaya kampanye ini tidak terhenti pada acara seremonial saja, maka perlu ada tindak lanjut untuk mengoptimalkan potensi Wonogiri, seperti merintis pembangunan kolam ikan di pekarangan warga, untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan, sebagaimana itu dilakukan oleh para kader Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menciptakan pekarangan produktif, yakni menanam aneka sayur mayur demi pencukupan kebutuhannya sehari-hari dalam upaya efisiensi anggaran belanja kebutuhan sehari-hari.(suarabaru.id/bp)