blank
Sekda Pemrov Jateng Sri Puryono dengan latar belakang hasil karyanya. Foto : wawasan.co

SEMARANG– “Kami tidak menyangka kegiatan lomba menulis dan membaca geguritan yang akan digelar 26 Agustus mendapat respon yang tinggi dari masyarakat, ini benar benar melebihi ekspektasi kami ”, ungkap Widiyartono Radyan kepada Suarabaru.id disela-sela rapat persiapan di gedung PWI Jateng, Rabu (15/8).

Sampai hari ini, lanjut Widi, sudah tercatat 151 peserta lomba menulis geguritan memperebutkan trofi Gubernur Jateng untuk tingkat SMA dengan jumlah geguritan hampir 200-an judul, dan 52 penulis geguritan tingkat umum dengan jumlah lebih dai 100 judul geguritan.
Sedangkan untuk lomba membaca geguritan tingkat SMA, SMK, MA dan sederajat, peserta sudah hampir mencapai 100 orang. “Pendaftaran lomba membaca geguritan akan segera kami tutup karena peserta sudah mencapai kuota,” katanya.

Dikatakan, lomba ini diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Kami punya gagasan, dan didukung penuh oleh Bapak Dr Sri Puryono, Sekretaris Daerah Prvinsi Jawa Tengah,” ujarnya.
Untuk lomba membaca geguritan, panitia menyiapkan satu judul wajib yakni Makantar-kantar karya Mas Bey Puryono (nama sesinglon Dr Ir Sri Puryono, Sekda Jateng) kemudian tersedia lima geguritan pilihan karya Rama Sudi Yatmana, Widiyartono R, dan Siti Purwati. “Peserta wajib membaca satu geguritan wajib dan satu geguritan pilihan,” tambah pemggurit Semarang ini.

Untuk lomba baca geguritan diselenggarakan di Wisma Perdamaian, Jalan Imam Bonjol Semarang, Minggu 26 Agustus 2018 dimulai dengan pertemuan teknis. Untuk itu peserta lomba baca geguritan harus sudah berada di Wisma Perdamaian sebelum pukul 08.00.
Sementara itu Ketua Panitia Agoes Dhewa menambahkan, untuk lomba baca geguritan dengan system babak penyisihan dan final. “Untuk penyisihan kami akan pilih 10 penampil terbaik yang masuk nominasi, dan akan mengikuti final. Final dilaksanakan pada 26 Agustus malam hari dimulai pukul 19.00,” tambah Agoes Dhewa.

Lomba ini memperebutkan hadiah total sebesar Rp 36 juta rupiah, terbagi atas lomba baca total untuk juara 1, 2, 3Rp 12 juta, lomba tulis geguritan tingkat SMA/SMK/MA total Rp 12 juta, dan untuk umum juga untuk juara 1 , 2, 3 juga Rp 12 juta.

Agoes Dhewa selaku ketua panitia mengaku kaget sekaligus bahagia melihat antusiasme calon peserta. “Kami membuka pendaftaran baru sekitar dua minggu. Semua sempat pesimis apakah ada yang mendaftar. Ternyata pendaftarnya luar biasa, membludak. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Dr Sri Puryono yang mendorong kami untuk menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Dhewa.

Dikatakan, Sekda Jateng Dr Sri Puryono selain sebagai birokrat juga seniman yang mumpuni. “Pak Pur itu penembang macapat yang bagus, pandhemen budaya Jawa, dan ternyata setelah kami tahu juga seorang penggurit dan penyair yang luar biasa,” tambah Ages Dhewa.

Untuk itu, geguritan Pak Pur juga menjadi salah satu yang harus dibaca oleh peserta. “Untuk final juga geuritan Pak Pur, yang hanya kita bagikan kepada 10 besar. Bahkan Pak Pur juga kami minta untuk menjadi juri pada babak final. Hadian untuk lomba baca dan tulis kami serahkan malam itu pula,” ujar Dhewa.(suarabaru.id/sl)