blank
Rumah milik Janda Ny Sri Lestari di Dusun Duwet Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, ludes terbakar beserta seluruh harta bendanya. Kondisinya kini rata dengan tanah.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Rumah beserta seluruh isi harta benda milik Ny Sri Lestari (50), warga Dusun Duwet RT 1/RW 8, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Selasa siang (14/8) ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, karena rumah dalam keadaan kosong. Pemilik beserta anak-anaknya, ketika itu tengah pergi membantu (rewang) ke rumah saudaranya yang tengah punya hajatan.

Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Ngadirojo AKP Budiyono, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, meyatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Diduga, pemicu kebakaran karena konsleting aliran jaringan listrik yang terpasang di dalam rumah. Personel Polsek dan anggota Koramil Ngadirojo, bersama pamong desa dan warga masyarakat, datang membantu melakukan pemadaman.

Upaya pemadaman terkendala karena di lokasi tidak tersedia air. Warga bersama aparat, berupaya untuk mengendalikan agar kobaran api tidak meluas merembet ke rumah tetangga di dekatnya. Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengirimkan dua unit mobil Damkar ke lokasi untuk melakukan pemadaman. ”Begitu mendapatkan laporan, langsung kami kirimkan sekalgus dua mobil Damkar,” jelasnya.

Sarno (45), tetangga korban, mengatakan, siang itu kebetulan melintas di jalan depan rumah korban. ”Saya melihat rumah sudah dalam keadaan terbakar,” tuturnya. Temuan rumah terbakar ini, segera disampaikan ke rekannya, Prasetyo (44), dan dilaporkan ke pamong desa Mlokomanis Wetan serta diteruskan ke Polsek dan Koramil. Warga sekitar berdatangan membantu melakukan upaya pemadaman dengan cara tradisional.

Prediksi kerugian materi mencapai lebih Rp 100 juta. Seluruh harta benda dan dokumen sertifikat tanah serta surat-surat penting lainnya, ikut musnah terbakar. Para relawan siaga bencana yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonogiri, merasa ‘trenyuh’ (haru) oleh penderitaan janda Ny Sri Lestari. Karena, itu hanya satu-satunya rumah yang dimilikinya, dan selama ini menjadi tempat dia tinggal bersama tiga anaknya (seorang penyandang difabel). Para relawan, berencana akan membantu tenaga untuk ikut bergotongroyong kerja bakti bersama warga, utamanya dalam upaya menyingkirkan puing-puing kebakaran rumah.(suarabaru.id/bp)