blank
komisi III DPRD Kota Tegal sidak proyek(Suarabaru.id/nino moebi)

TEGAL – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi proyek, Senin (13/8).

Sidak dipimpin Ketua Komisi III Sodik Gagang, Sekretaris Komisi III Rofi’i Ali, A Satori dan Eko Patrio ke lokasi proyek pembuatan saluran di Jalan Nakula, Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Komisi III menyimpulkan adanya sejumlah persoalan seperti, papan informasi proyek yang tidak dipasang dan mesin molen yang tidak bisa berfungsi karena macet.

Sodik menegaskan, setiap proyek yang dikerjakan seharusnya disertai papan proyek sebagai media informasi untuk dapat diketahui masyarakat. “Mesin molen dibutuhkan agar kualitas adukan yang dihasilkan lebih bagus, karena takarannya jelas dan rata. Selain itu, mempercepat pekerjaan,” tutur Sodik Gagang.

Rofii Ali menambahkan, pihaknya meminta pengawas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait stand by di lokasi proyek agar pekerjaan dipastikan dikerjakan dengan baik. “Beberapa kali melakukan sidak, tidak pernah menjumpai personil OPD terkait,” ujar Rofii.

Usai tinjau proyek saluran, Komisi III meninjau proyek pembangunan tahap akhir Gedung Serba Guna (GSG) Jalan Setia Budi Kota Tegal, dengan alokasi anggaran Rp 7,2 miliar ditargetkan selesai pada November 2018.

Menurut Sodik Gagang, dari hasil tinjauan lapangan di lokasi pembangunan, secara umum pelaksanaan pekerjaan berjalan baik. Saat ini untuk realisasi pekerjaan sudah mencapai 31 persen. Meskipun demikian, pihaknya meminta kepada instansi terkait untuk melakukan pengawasan secara ketat.

Kontraktor pelaksana dari PT Maestra Persada Sejahtera, Sapto Siswoyo mengaku optimistis penyelesaian pekerjaan bisa selesai tepat waktu. “Kami akan berupaya maksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebelum target waktu yang ditentukan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar), Cucuk Daryanto, sebelumnya menyampaikan setelah dikerjakan sejak akhir Mei lalu dengan waktu pengerjaan selama 165 hari rekanan diminta untuk menyelesaikan pembangunan. “Target penyelesaian pembangunan GSG tahap kedua sudah cukup efektif dan bisa dipertanggungjawabkan secara penuh,” katanya.(Suarabaru.id/nin)