blank
Personel Polsek dan Camat Jatisrono Endriyo Rahardjo, bersama petugas medis Puskesmas, melakukan penanganan dan pemeriksaan temuan orang tewas di Halte Bus.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Senin petang (13/8), ditemukan orang tewas secara mengenaskan di halte bus depan Tugu Bintang, Kecamatan Jarisrono (30 Kilometer timur Kota Wonogiri). Temuan ini, sempat menggegerkan warga masyarakat. Saat ditemukan, posisinya terduduk di lantai halte bus tersebut dan tangan kirinya tersangkut pada pipa yang dijadikan landasan tempat duduk halte. Tempat ini, merupakan fasilitas umum yang sehari-harinya biasa dipakai para calon penumpang menunggu kedatangan angkutan umum.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Jatisrono AKP Sali, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, dari dokumen yang dia bawa, identitas korban diketahui bernama Amin Tohari (60), warga asal Jarakan RT 3/RW 3, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Lokasi temuan dia tewas, tepatnya berada di Dusun Jatisrono RT 1/RW 1, Desa Jatisrono, Kecamatan Jatisrono Kota, Kabupaten Wonogiri.
Orang yang pertamakali menemukan korban, Supriyanto (34) warga Dusun Jatisari RT 6/RW 3 Desa dan Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. ”Saya amati secara seksama, orang tersebut hanya diam tidak bergerak. Posisinya terduduk di lantai halte,” tuturnya. Oleh Supriyanto, temuan ini segera disampaikan ke rekannya, yaitu Larto Wiyono (58) warga Dusun Tengklik RT 1/RW 4 Desa Tanjungsari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Untuk kemudian dilaporkan ke Polsek Jatisrono.
Personel Polsek dan anggota Koramil segera mendatangi ke halte bus depan Tugu Bintang, untuk melakukan pemeriksaan bersama personel medis dari Puskesmas Jatisrono. Hasil pemeriksaan, korban dipastikan tewas. Pemicu dia tewas masih dalam penyelidikan. Tapi diduga kuat, karena derita sakit komplikasi penyakit dalam yang kronis, dan tidak mendapatkan pengobatan. Sebab selama ini, korban diketahui hidup menggelandang sebagai tuna wisma.
”Walau kondisinya tidak lagi mampu berjalan, tapi dia sudah sebulan terakhir ini, tinggal di sekitar terminal dan Pasar Jatisrono,” jelas Saksi Supriyanto. Untuk bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain, dilakukan dengan cara merangkak. Belakangan, dia ‘ndeprok’ (terduduk) di lantai halte bus depan Tugu Bintang, sampai akhirnya ditemukan tewas tersebut. Polisi yang memeriksa barang bawaan korban, menemukan buku tabungan BRI, dan dari data buku tersebut diketahui nama dan asal-usul korban dari Kabupaten Nganjuk, Jatim. Bersama Petugas Sosial Kecamatan (PSK) Jatisrono dan personel medis Puskesmas serta aparat jajaran Forkompincam, mayat korban kemudian diangkut ke rumah sakit, untuk menunggu jemputan pihak keluarganya dari Nganjuk, Jatim.(suarabaru.id/bp)