blank
Wali Kota Sigit Widyonindito menyalami komandan upacara usai menjadi pembina upacara hari Senin di SDN Kramat 4, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Penurunan jumlah siswa tidak hanya terjadi di SD Negeri Kramat 4 tetapi menyeluruh di semua sekolah dasar.

‘’Secara umum penurunan jumlah siswa tidak hanya terjadi di sini saja, namun juga sekolah lain. Memang lulusan taman kanak-kanak juga sudah sedikit, sehingga jumlah yang masuk SD berkurang,’’ kata Kepala SDN Kramat 4, Walgito, Senin (13/8).

Kondisi ini, lanjut dia, sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir. Sebelumnya, jumlah siswa di SDN Kramat 4 bisa mencapai 160 anak, namun saat ini berkurang menjadi 130 anak. Mereka merata dari kelas I hingga VI.

‘’Standarnya, jumlah siswa per kelas itu 28 orang. Saat ini, jumlah siswa per kelas rata-rata 22 anak,’’ ungkapnya.

Walgito mengemukakan, dari sisi pelayanan, dengan jumlah siswa yang sedikit akan lebih bagus dan maksimal. Jumlah anak pun lebih ideal jika tidak terlalu banyak.

‘’Meski begitu kami akan berupaya melakukan pembenahan, apalagi bangunan sekolah sini juga merupakan salah satu yang bagus dan representatif di Kota Magelang,’’ tutur Walgito.

Adapun pembenahan yang sudah dan akan dilaksanakan oleh pihak sekolah antara lain, pelayanan di kelas akan dilakukan semaksimal mungkin. Kemudian disiplin waktu masuk kelas pukul 7 tepat, tidak ada pulang lebih awal dan beberapa lainnya.

‘’Semoga dengan pembenahan-pembenahan ini akan kembali meningkatkan jumlah siswa yang sekolah di sini hingga maksimal,’’ harapnya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito usai menjadi pembina  upacara hari Senin di sekolah itu mengatakan, meski jumlah siswa menurun kepala sekolah dan guru tetap memberi pelayanan maksimal kepada siswanya.

‘’Jumlah siswa yang masuk ke sekolah ini terus menurun, bisa jadi karena program keluarga bencana (KB) berhasil. Yang jelas kami mensupport kepala sekolah dan guru-guru untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada anak didik,’’ pintanya.

Dia menerangkan, sekolah ini pernah menjadi sekolah unggulan dan menjadi favorit warga untuk menyekolahkan anak mereka. ‘’Pertahankan terus kualitas pelayanan, jangan stagnan ataupun menurun,’’ tuturnya.  (Suarabaru.id/dh)