blank
Masakan Mangut Bu Kanan

SEMARANG-“Pedasnya polll…”. Begitu ekspresi Fajar Setiawan ketika menikmati sajian mangut Bu Kanan. Ungkapan salah satu pelanggan yang juga alumni FE Undip ini menggambarkan bagaimana sengatan rasa pedas itu menyentuh lidah dan meliputi seluruh mulut. Tapi namanya juga kapok lombok, semakin terasa pedas justru semakin digemari dan diulangi lain kali.

blank
anekan masakan pelengkap sayur mangut

Warung sederhana di Jalan  Ronggolawe Semarang Barat itu disesaki pengunjung ketika waktu makan tiba, baik pagi maupun siang hari. “Kami buka jam 07.00 sampai sekitar jam 14.00,” kata Ratmi, pengelola warung tersebut.

Namun setelah tutup, ia harus berada di warung hingga sore untuk racik-racik. “Harus beli ikan di Krobokan, juga belanja uba rampe di Pasar Karangayu,” tuturnya.

blank

Menu yang dihidangkan setiap hari meliputi ramesan mangut, paru goreng, empal goreng, dan telur dadar. Selain itu juga ada tumis bayam, oseng kacang, pare, dan mi soun. “Untuk sayur mangut, kami sediakan ikan pari dan juga ikan manyung,” katanya.

 

Setiap hari setidaknya warung memasak 50 ikan  pari dan 15 kepala manyung. Cabai yang dimasak 2,5 kg hingga 3 kg. Bumbu yang dipakai  bawang merah, bawang putih, kencur, kemiri, dan daun jeruk. “Bumbu dapur itu diolah sampai lembut, baru daun jeruk digerus dan dicampurkan”.

Setelah digongso sekitar satu jam, lalu cabai dimasukkan sampai lembut. Baru kemudian tempe dimasukkan juga. Santan yang sudah direbus sorenya, baru dicampurkan besoknya pada pagi hari jam 04.30 ketika mulai memasak.  Jam 07.00 warung sudah siap untuk melayani pelanggan.

Harga kepala manyung bervariasi, dari Rp 50 ribu, Rp 60 ribu, Rp 70 ribu, dan paling besar Rp 80 ribu. Sementara harga ikan pari plus tahu tempe per porsi Rp 15 ribu. Jika ingin menikmati nasi mangut sepiring seharga Rp 22 ribu. “Banyak instansi yang sering pesan untuk berbagai acara,  di antaranya adalah Polda Jateng, Polrestabes Semarang, juga PLN,” katanya.

blank

Ditambahkannya, pesanan juga datang dari Jakarta dan Kalimantan yang biasanya dikirimkan lewat pesawat. Kalau dibawa sendiri pakai mobil, harus dibekukan dulu. “Ada pejabat kepolisian yang pindah luar Jawa, suka pesan lewat temannya, kemudian dikirimkan lewat paket,” tuturnya. Menurutnya, warung menerima pesanan lewat telepon di nomor 081326784558.

 

Bahkan  ada pelanggan yang sampai membawanya ke Amerika Serikat, dibekukan, dibungkus satu per satu, kemudian dimasukkan ke boks.

Pelanggan rupanya memang sangat menikmati sensasi pedas dan rasa lezat mangut Bu Kanan. Salah satunya adalah Udin yang telah lebih dari sepuluh tahun jadi pelanggan sejak warung berada di lokasi lama. “Pedasnya itu lho yang ngangeni,” katanya. (suarabaru.id/BGS)