blank
Tim Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) ketika meninjau Poli Jantung RSUD Tidar, Kota Magelang, (Suarabaru.id.dok)

 

 

MAGELANG- Kota Magelang telah melahirkan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Antara lain ‘Pak Waris’ dan ‘Si Bahenol’  yang lolos 20 besar seleksi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah pada 2018.

Pak Waris singkatan dari ‘Pelayanan Akta Kematian Lewat Whatsapp dan Gratis’. Sedang Si Bahenol kependekan dari ‘Sistem Informasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Secara Online’.

Satu inovasi lainnya adalah ‘Siap Uji Kir Online’ dari Dinas Perhubungan Pemkot Magelang masuk Top 99 KIPP tingkat nasional.

Penjelasan itu disampaikan Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina, ketika menerima Tim Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), kemarin.

Menurutnya,  memberikan pelayanan publik  yang prima saat ini wajib dilakukan oleh semua penyelenggara pelayanan publik. Masyarakat sudah semakin cerdas dan kritis dalam menilai pelayanan publik yang diberikan.

‘’Kegiatan ini juga untuk memotivasi perangkat daerah di Kota Magelang untuk terus melakukan berbagai inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik,’’ tuturnya.

Aldino Niki Mancer dari Tim Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menjelaskan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, maka penyelenggara pelayanan publik harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

Kunjungan lapangan ini untuk memotivasi dan mengapresiasi kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan pelayanan publik,  serta mendorong untuk berkompetisi mewujudkan pelayanan prima.

‘’Dalam melaksanakan tugasnya Kemenpan RB bermitra kerja dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam melakukan evaluasi kinerja didaerah,’’ ujarnya.

Dia menerangkan, lima aspek yang menjadi fokus dari tim dalam melakukan pembinaan pelayanan publik. Yaitu adanya standar pelayanan publik kepada masyarakat, sarana prasarana pendukung, maklumat  pelayanan, budaya pelayanan yang dibangun, serta inovasi yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Aldino menjelaskan dalam kunjungan lapangan hingga 10 Agustus, pihaknya akan mengunjungi sejumlah instansi yang pelayanan publiknya langsung dirasakan oleh masyarakat seperti RSUD Tidar, Disdukcapil dan DPMPTSP Kota Magelang.

‘’Dari hasil kunjungan lapangan ini kami dapat mengetahui kondisi pelayanan publik yang sebenarnya, jadi tidak hanya berdasarkan data yang dikirimkan ke pusat saja. Selain itu, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan evaluasi dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang telah dilakukan,’’ terangnya.

Aldino menambahkan, kegiatan ini juga dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Ada sekitar 207 kabupaten/kota, 34 provinsi serta seluruh kementerian dan lembaga yang disasar kegiatan pembinaan peningkatan pelayanan publik ini. Harapannya semua daerah bisa mewujudkan pelayanan yang prima. (Suarabaru.id/dh)