blank
TIDAK TERAWAT : Sebagian kawasan TSL Cepu, Blora, banyak yang rusak, kumuh, dan tidak terawat, kini mulai ditata kembali. Foto : Hn

BLORA –Kota Kecamatan Cepu terus dipoles. Setelah menata  dan membenahi trotoar, drainase serta taman. Kini Pemkab Blora merenovasi Taman Seribu Lampu (TSL) yang kondisinya makin rusak dan tidak terawat.

Tempat konsentrasi  massa di kecamatan paling timur di Provinsi Jawa Tengah itu, tahun  ini diperbaiki dengan dana Rp 2,1 miliar, jadwal masa kontrak kerja sampai Desember 2018.

“Penataan bertahap, tahun ini perbaikan separoh,” kata Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, Perhubungan (Dinperkimhub) H. Syamsul Arief, Rabu (8/8).

Separoh lagi, lanjutnya, akan digarap tahun depan (TA) 2019, sehingga taman andalan warga kota minyak itu bakal mempercantik wajah kota agar tampil indah.

Syamsul menambahkan, untuk proses pelaksanaan proyek semua pedagang kaki lima (PKL) diminta untuk pindah, dan sementara ini bisa menempati lokasi trotoar sekitar gereja Katholik.

PKL, lanjutnya, disediakan tempat baru oleh Pemkab di kompleks Blora Bilingual School (BBS), tidak jauh dari TSL dan difasilitasi dengan dibuatkan tempat untuk jualan baru pada 2019 depan.

“Cepu itu ibarat jendela Kabupaten Blora dari kawasan timur, jadi harus ditata sebaik mungkin,” tandas Kepala Dinperkimhub, H. Syamsul Arief.

Operasional WTS

Diberitakan sebelumnya, Taman Seribu Lampu (TSL) Kota kecamatan Cepu, Kabuaten Blora, salah satu fasilitas umum  kurang perawatan, kumuh, jembrung,  banyak fasilitas rusak dan raib.

Puluhan pasang bola lampu hias berfungsi sebagai penerangan TSL,  pecah, rusak, mati dan raib. Minimnya perawatan, ditambah operasional PKL yang tidak terkoodinir baik, menjadikan taman terkesan semrawut.

Kurang terawatnya TSL yang dibangun semasa pemerintahan Bupati H Basuki Widodo (almarhum), malam hari menjadi gelap, dan sering dimanfaatkan untuk hal-hal negatif .

Hal negatif  itu, seperti dijadikan tempat mangkal minum-minuman keras (miras), dan operasional wanita tuna susilo (WTS). Sementara PKL berpraktik seenaknya, pasang barak, tenda, dan dasaran di sembarang tempat.

Dari kondisi itulah, Pemkab Blora berinisiatif menata kembali TSL, menggeser PKL ke tempat baru agar fasilitas umum itu terawat baik dan jadi ikon baru di Blora timur. (suarabaru.id/Hn)