blank
Siswa SD Mutual Magelang sedang melakukan penggalangan dana untuk korban gempa Lombok, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Vaqisya Zahra, siswi kelas 3 SD Muhammadiyah Satu Alternatif (Mutual) Magelang ikhlas merelakan satu celengan berisi uang tabungannya untuk membantu para korban gempa bumi di Lombok, Nusatenggara  Barat (NTB). Penyerahan celengan beserta isinya dilakukan pada saat sekolah itu melakukan penggalangan dana, kemarin (7/8).

Dia mengaku rela menyerahkan uangnya di dalam celengan. Padahal dia sudah lama menabung di celengan kesayangannya itu. ‘’Sejak TK saya nabung di celengan ini dan sudah penuh. Ngga tau isinya berapa,’’ ujarnya.

Vaqisya menerangkan, menyerahkan celengan untuk korban gempa atas inisiatif sendiri tanpa ada dorongan maupun arahan orang tua. Dia langsung terbersit ingin menyumbangkan celengannya ketika ada pengumuman dari sekolah, bahwa akan ada aksi galang dana untuk korban gempa.

‘’Ide saya sendiri. Tapi, tetap bilang ibu dulu dan ibu membolehkan. Isinya uang jajan setiap hari, ada yang receh dan ada yang uang kertas. Kebanyakan receh,’’ katanya.

Kepala SD Mutual Magelang, Mustaqim menjelaskan, aksi galang dana ini wujud keprihatinan terhadap kejadian di Kota Seribu Masjid itu. Sekaligus wujud upaya peningkatkan pendidikan karakter kepada para siswa yang berjumlah total 997 siswa.

‘’Kita prihatin dengan gempa tersebut dan ingin meringankan beban saudara-saudara kita di Lombok yang menjadi korban. Di sini tertanam juga pendidikan karakter yang memang sangat kami utamakan di sekolah,’’jelasnya.

Dalam aksi ini dana yang terkumpul mencapai Rp 23.115.000. Uang yang dikumpulkan bervariasi dari pecahan terkecil Rp 2000 sampai terbesar Rp 100.000. Tidak hanya dari siswa, penggalangan dana juga diikuti para guru dan karyawan.

‘’Dana yang terkumpul ini akan kami salurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang. Semoga ini menjadi amal jariyah anak-anak dan guru di sekolah,’’ harapnya.

Dia menambahkan,  aksi sosial seperti ini tidak hanya sekali diadakan. Sekolah yang dipimpinnya sering menggelar penggalangan dana di setiap ada musibah yang melanda bangsa ini.

‘’Beberapa kali ada bencana, kami selalu melakukan penggalangan dana, seperti bencana di Garut, Grabag, Aceh, dan lainnya. Semoga hasil galang dana ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah,,’’ ujarnya. (Suarabaru.id/dh)