blank
Upaya pemadaman kebakaran hutan rakyat di tiga dusun di Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, terkendala karena di lokasi tidak tersedia air.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Terjadi lagi kebakaran hutan rakay di Kabuaten Wonogiri. Kebakaran hutan rakyat yang terjadi Sabtu (4/8), mencapai luas sekitar 12 Hektare (Ha), menyebar di tiga wilayah dusun di Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Warga masyarakat panik, ketika kobaran api makin meluas dan mendekati wilayah pemukiman penduduk.
Warga masyarakat, menyatakan, api mulai terlihat dari kejauhan Rabu (4/8) pukul 10.45. Tapi karena tidak ada upaya untuk segera dipadamkan, menyebabkan kobarannya makin meluas. Hal ini dipicu oleh adanya tiupan angin kencang, dan kondisi kawasan hutan rakyat yang serba mengering karena musim kemarau puncak sekarang ini. Ketika makin meluas dan kobaran apinya berangsur mendekati wilayah pemukiman penduduk, baru dilakukan langkah pemadaman dan dilaporkan ke petugas.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, begitu mendapatkan laporan, segera mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) siaga bencana ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Upaya pemadaman melibatkan para relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Wonogiri bersama anggota Polsek, Koramil, pamong desa dan warga masyarakat.
”Dalam kebakaran hutan rakyat ini, tidak ada korban jiwa,” tegas Bambang Haryanto. Jenis tanaman tegakan di areal hutan rakyat yang tebakar, terdiri atas pohon Jati dan Mahoni. Luas yang terbakar mencapai sekitar 12 Ha, menyebar di tiga dusun. Yakni di Dusun Sumber Gayam sekitar 5 Ha, Dusun Jatisari sekitar 1 Ha dan Dusun Salak sekitar 6 Ha. Upaya pemadaman terkendala tidak tersedianya air di lokasi. Cara pemadaman dilakukan secara tradisional, memakai gepyokan dan pentungan tongkat, serta membuat ilaran (celah), agar api tidak makin meluas. Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas, tapi diduga dari api pembakaran sampah yang berkobar meluas tidak terkendali, karena terkena tiupan angin kencang.(suarabaru.id/bp)