blank
INTENSIF : Polhut Perhutani KPH Cepu bersama anggota Polres Blora yang bertugas di Polsek Jiken, intensif mengamankan hutan negara. Foto : Hn

BLORA – Pencurian kayu jati (curkaja) masih sering terjadi. Banyak pelaku pencurian dan barang bukti (BB) diamankan Polri bersama Polhut Perhutani.

Untuk mengamkankan asset negara dari pelaku pencurian, penjarahan, digalang sinergitas pengamanan hutan.

“Kami terus bersinergi, dan saling mendukung dalam mengamankan asset negara,” jelas Kapolres Blora melalui Kapolsek Jiken, Iptu Putoro Rambe, Minggu (5/8).

Salah satu kerjasama mengamankan hutan negara, anggota Polsek Jiken aktif patroli di kawasan hutan dengan Polhut Perhutani KPH Cepu.

Dalam patroli itu, kata Rambe, anggotanya bersama Polisi Hutan (Polhut) berjalan bersama, berkoordinasi di hutan kawasan Pos DX dan Pos Cabak.

“Di Pos DX itu, kami bersama-sama bertekat mengamankan asset negara,” tandas Kapolsek Jiken.

blank

Beberapa Kali Ditangkap

Di kawasan itu, lokasi strategi untuk mengincar lalu lintas pengiriman jati ilegal, sehingga perlu penjagaan bersama yang intensif.

“Beberapa kali, kami tangkap kendaraan angkut jati ilegal di kawasan pos DX itu,” beber Rambe.

Untuk keperluan pencegahan, petugas perhutani (Polhut) di Pos Cabak, dan juga Pos DX melaksanakan Patroli ke wilayah hutan.

“Sinegitas ini untuk antisipasi pencurian kayu jati atau ilegal loging,” tambahnya.

Saat ini, komoditas kayu jati makin langka, dan bernilai rupiah tinggi sehingga rawan terjadi pencurian.

Sedangkan hutan jati negara di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, termasuk di Kecamatan Jiken, terdapat hamparan tegakan jati kualitas ekspor (hara).

Maka, lanjut Rambe, perlu dijaga dan lestarikan bersama hutan di wilayah Kabupaten Blora ini, jelas Iptu Putoro Rambe.

“Iya itu tadi, intens patroli sebagai salah satu upaya pencegahan curkaja,” tambahnya.

Sasaran patroli pekan ini, kawasan hutan jati yang ada di wilayah kecamatan Jiken, Blora, sinergi antara Polri dan Polhut. (suarabaru.id/Hn)