blank
Menu kuliner tradisional khas kampung, disajikan dalam wadah pincuk, ikut memeriahkan kegiatan warga dalam menyambut hari merdeka di Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Lomba adu cepat makan krupuk yang digantungkan pada tali dan lomba voli sarungan berhadiah ayam hidup, ikut mewarnai suasana semarak warga masyarakat menyambut peringatan hari merdeka, Minggu (5/8), di Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini dirangkai dengan olahraga jalan sehat massal, dan gelar berbagai jenis olahraga ketangkasan tradisional, dalam memeriahkan penyambutan HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Komunitas warga masyarakat RT 1/RW 4 Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, pimpinan Ketua RT Slamet Rahardjo, Minggu (5/8), menggelar jalan sehat massal berhadiah dan lomba tradisional. Emanuel Triatmadja dan Sri Parwanto BG selaku panitia, memimpin pembagian puluhan hadiah hadir (doorprize) dengan cara diundi. Ada yang unik dalam penyelenggaraan lomba ketangkasan adu cepat makan krupuk yang digantung pakai tali dan lomba voli sarungan, karena pemenangnya diberikan hadiah ayam hidup.
Bersamaan itu, digelar makan bersama yang dikemas dalam pesta warga bersama, yang menyajikan aneka menu kuliner tradisional khas perkampungan, seperti nasi liwet, nasi uduk, lauk oseng-seng tempe, sayur lombok, bihun goreng, tahu tempe bacem dan urap. Juga disuguhkan ubi, pisang dan kacang rebus, serta aneka gorengan. ”Agenda kegiatan ini sengaja dimajukan, karena Minggu (12/8) bersamaan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh tingkat kelurahan,” jelas Slamet Rahardjo Ketua RT 1/RW 4 Lingkungan Cubluk.
Menurut Camat Wonogiri Kota, Slameto Sudibyo, warga masyarakat diberikan kebebasan untuk menggelar acara penyambutan HUT Kemerdekaan RI Ke 73. ”Sesuai dengan ide dan kreasinya masing-masing,” tegasnya. Dari tingkat kecamatan, tambahnya, memberikan pedoman baku agenda peringatan, selebihnya dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat di masing-masing lingkungannya. Masyarakat Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, dan Dusun Gunungsari Desa Sedayu Kecamatan Pracimantoro, serta Desa Kranding Kecamatan Paranggupito, semuanya di Kabupaten Wonogiri, semalam menggelar wayang kulit semalam suntuk. Pentas wayang kulit, sebelumnya juga digelar di Dusun Dungpadas, Desa Banaran, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Sementara itu, masyarakat Dusun Wonosobo Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Rabu malam (8/8), juga akan menggelar wayang kulit. Ini akan bersamaan dengan wayangan semalam suntuk yang akan digelar di Dusun Kerjo Desa Glinggang, Kecamatan Pracimantoro.
Masyarakat Desa Sedayu dan Desa Glinggang, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menggelar musik campursari dan ledekan.
Pentas wayang Tanggal 18 Agustus 2018 mendatang, akan digelar di Dusun Putat, Desa Trukan dan di Dusun Dayu serta di Dusun Sumber Alit di Desa Sedayu semuanya di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Kemudian Tanggal 25 Agustus 2018 mendatang, wayangan akan dipentaskan di Dusun Mlangselor Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Pagelaran wayang kulit ini, sekaligus dalam rangka upacara tradisi bersih desa dan rasulan. Di sejumlah desa lain, ada yang mementaskan hiburan musik campursari dan orkes dangdut. Di Desa Watangrejo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, menyertakan hiburan reog.(suarabaru.id/bp)