blank
Camat Tembalang Drs Heru Sukendar saat menyalami selamat kepada ketua BKAI Sendangmulyo Drs KH Taufiqurrahman Msi.

SEMARANG–  Badan Koordinasi Amalan Islam (BKAI) diobsesikan segera terbentuk di Kota Semarang bila perlu level provinsi. Wadah ini, diyakini akan menjadi sarana yang efektif untuk mengadang munculnya paham radikalisme-terorisme termasuk penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat.

“Kami akan mengusulkan agar BKAI yang terbentuk di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dapat pula terbentuk di Kota Semarang bila perlu di level provinsi,” tegas Kabag Ops AKBP Iga DP Nugraha yang mewakili Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji, pada pengukuhan Pengurus BKAI Sendangmulyo, di Masjid AlFatah, Jalan Klipang Raya, Sabtu (4/8/2018) malam.

Hal senada ditegaskan Camat Tembalang, Drs Heru Sukendar yang mewakili Walikota Semarang Hendar Prihadi. Camat Tembalang juga berobsesi agar BKAI dapat terbentuk di level Kota Semarang.

“Setidaknya, Kecamatan Tembalang akan memulai membentuk BKAI dan semua kelurahan diharapkan mengikuti. Penggangas lahirnya BKAI di Kelurahan Sendangmulyo, Isdiyanto Isman dan Taufiqurrohman akan saya undang untuk menyampaikan masukan-masukan,” tegasnya.

Pengukuhan pengurus BKAI dilakukan oleh Ketua LPMK Sendangmulyo Isdiyanto Isman SIP, diisi ceramah bertema dakwah kontemporer di era kekinian, disampaikan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Jateng Dr KH Fadlolan Musyafak Lc MA. Hadiri pula Dandim 0733 BS Kol Inf M Taufik diwakili Danramil Tembalang Kapt Inf Suryanto, Kapolsek Tembalang Kompol Budi Rachmadi dan Plt Lurah Sendangmulyo Nuridin SE, Ketua Penasihat BKAI Bambang Sri Wibowo.

blank
Ketua LPMK Sendangmulyo Isdiyanto Isman saat menyalami selamat kepada ketua BKAI Sendangmulyo Drs KH Taufiqurrahman Msi.

Camat Tembalang Heru Sukendar menyatakan terkesima atas kreasi LPMK Sendangmulyo yang membentuk BKAI dengan visi misi dan program kerja, dinilai membumi. Mewadahi komunikasi antarketua takmir masjid-musala untuk membendung gerakan radikalisme-terorisme, narkoba dan kejahatan lainnya.

“Saya yakin BKAI ini sebagai kekuatan yang efektif untuk membentengi masyarakat dari multikejahatan. Mengingat radikalisme-terorisme-narkoba, termasuk kejahatan yang membutuhkan penanganan khusus (extra ordinary crime), yang tak bisa mengandalkan kekuatan aparat keamanan dan pemerintah saja, namun dibutuhkan keterlibatan aktif masyarakat,” tegas Heru Sukendar.

Keberadaan BKAI, tambahnya untuk menguatkan terwujudnya ukhuwah Islamiyah, wathoniyah dan insyaniyah serta menyelaraskan pola dakwah yang berciri wasathiyyah (moderat).

Kabag Ops AKBP Iga DP Nugraha menambahkan, masjid dan musala memiliki peran dan tanggung jawab semakin luas dan vital. Fungsinya tak sebatas untuk salat rawatib dan pengajian, namun saatnya melindungi umat dari ancaman multikejahatan dan melaksanakan pola dakwah yang menyejukkan masyarakat. (suarabaru.id/sl)