blank
Akibat digulung belombang besar laut selatan, menyebabkan warung di pesisir Pantai Nampu, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, ini tinggal tersisa puing-puingnya karena terseret ombak ke tengah laut.(suarabaru.id/bp).

WONOGIRI – Ratusan fasilitas wisata pantai rusak oleh dampak gelombang laut selatan yang masih bergolak. Fasilitas wisata yang rusak berada di sepanjang pesisir pantai yang terletak di 3 daerah kabupaten di 3 wilayah provinsi. Gelombang yang meninggi, membahayakan pelancong dan mengancam keselamatan nelayan. Tiga kabupaten itu terdiri atas pantai selatan Kabupaten Wonogiri (Jateng), Kabupaten Pacitan (Jatim) dan Kabupaten Gunungkidul (DI Yogyakarta).
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, amukan gelombang tinggi laut selatan, menyebabkan 5 buah warung pantai beserta seluruh isinya hancur. Kelima warung pantai tersebut, terdiri atas warung milik Bejo, Sarmo, Ny Murniatun, Mukadi dan Samto. Terletak di pesisir pantai di Dusun Dlingo, Desa Gunturharjo, Kecamatan Pranggupito (70 Kilometer arah selatan Kota Wonogiri). Tidak ada korban jiwa, tapi fasilitas jalan tepi Pantai Sembukan di Kecamatan Paranggupito, hancur terkena abrasi gelombang laut selatan.
Tingginya gelombang laut selatan, juga melanda kawasan pesisir Kabupaten Pacitan, Jatim, yang dampaknya juga merusak sejumlah fasilitas infrastruktur wisata pantai. Para pemilik warung si sepanjang Pantai Klayar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, berupaya membuat tanggul buatan dari tumpukan karung-karung berisi pasir. Namun upaya mereka tidak dapat meredam dampak gelombang, karena ombaknya terlalu keras.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan, Endang Surjasri, dalam ‘press release’ yang disampaikan kepada para awak media, menyeru agar masyarakat pantai dan pelancong meningkatkan kewaspadaannya dalam menyikapi kemunculan gelombang laut yang membesar tersebut. Upaya peningkatan kewaspadaan ini, penting dilakukan dalam upaya menjaga keselamatan dan keamanan.
Di Kabupaten Gunungkidul DI Yogyakarta, gelombang tinggi merusak ratusan fasilitas wisata pantai. Pihak Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah II (SAR Pantai Baron), mendata ratusan fasilitas wisata yang rusak terdiri atas bangunan gazebo, rumah makan, warung, bangunan pos SAR, dan lapak para pedagang pantai. Di di Pantai Nguyahan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, bangunan pos pantau SAR roboh. Di Pantai Kukup, Kecamatan Tanjungsari, 1 bangunan gazebo dan 2 lapak pedagang ikan hias hilang ditelan ombak.
Kemudian di Pantai Ngandong, Kecamatan Tepus, 1 rumah penginapan roboh, 1 warung serta 8 gazebo hilang terbawa gelombang. Di Pantai Watu Lawang, Kecamatan Tepus, 6 rumah makan hilang, dan 10 lainnya rusak berat, berikut 6 gazebo hilang dan 10 gazebo rusak parah. Kerusakan fasilitas wisata juga terjadi di Pantai Sepanjang dan Pantai Drini, di Kecamatan Tanjungsari. Di Pantai Sepanjang, 115 bangunan gazebo rusak berat, dan 25 gazebo hilang terbawa ombak laut. Di Pantai Drini, bangunan posko SAR penjaga pantai hilang, 5 rumah makan hilang, berikut 12 rumah makan rusak berat dan 12 gazebo lenyap digulung ombak yang meninggi sampai sekitar sembilan meter.
Berikut di Pantai Sadeng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, sebuah kapal cepat milik nelayan Ngatimin, tenggelam karam digulung ombak dan beberapa lainya pecah karena saling berbenturan saat ditambat. Di Pantai Jungwok, Girisubo, bangunan Posko SAR penjaga pantai ambruk dan 4 warung roboh. Di Pantai Siung, Kecamatan Tepus, Posko SAR juga roboh, berikut 3 warung ambruk dan 7 warung rusak berat. Gelombang tinggi juga menerjang Bantul, Yogyakarta, dan merusak 11 warung.(suarabaru.id/bp)