blank
Para tokoh pewayangan saat melakukan sosialisasi soal ISPA.(Foto: dok)

SEMARANG – Tim dokter muda (coass) Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran Unissula menyelenggarakan penyuluhan kesehatan kepada warga RW 6 Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Demak (22/7).

Kegiatan yang bertajuk “Ayo Cegah ISPA Bersama Gatotkaca: Otot Kawat Balung Wesi, Awak Sehat ISPA Wedi” dikemas dengan konsep yang kreatif dan unik, yakni menjadikan Gatotkaca sebagai maskot utama kegiatan.

Menurut Ketua Panitia, Muhammad Iqbal, untuk menarik perhatian warga, tokoh Gatotkaca bersama 4 tokoh lain, yaitu Dewi Sinta, Dewi Drupadi, Dewi Anjani, dan Dewi Wara Srikandi memandu pawai berkeliling desa dengan mengendarai kereta kencana.

“Sampai di Balai Desa Gaji, masyarakat diarahkan untuk cek kesehatan berupa timbang berat badan, cek tekanan darah, dan cek kadar gula darah, kemudian penyuluhan dimulai,” tuturnya.

Penyuluhan diselingi dengan pementasan drama Gatotkaca yang berperang melawan Raja ISPA. Pada awalnya Gatotkaca kalah, lalu mendapatkan petuah dari Bima untuk mengikuti semua rangkaian acara dari awal hingga selesai agar dapat mengalahkan raja ISPA.

“Gatotkaca mengumumkan kepada rakyatnya yakni masyarakat desa Gaji untuk mengikuti semua rangkaian acara sampai selesai,” kata Iqbal.

Istilah Gatotkaca adalah singkatan. G: Gejala dikenali dini (demam, batuk, bersin, nyeri tenggorok). A: Alat pelindung diri (menggunakan masker saat bekerja dan diluar rumah). T: 4T (tidak merokok di dalam rumah, tidak bakar sampah, tidak memakai obat nyamuk bakar, tidak jajan sembarangan). O: Obati sesuai anjuran dokter. T: Terapkan etika batuk dan bersin. KA: Kamar dan ruang berventilasi. CA: Cahaya matahari masuk rumah.

“Kesemuanya merupakan intervensi yang dilakukan untuk melawan ISPA, yang dirangkai dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Pada sesi safari cerdas, setiap RT dipandu kembali oleh para tokoh pewayangan berkeliling 4 stand safari sehat, yaitu stand 4T, pengelolaan sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle), pengganti obat nyamuk bakar seperti kulit jeruk, serai wangi, bunga geranium, serta pengolahan bahan makanan agar warga mengurangi jajan sembarangan.

“Masing-masing stand memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat.” Kemudian acara ditutup dengan deklarasi 4T cegah ISPA. Masyarakat memberikan cap tangan yang menandakan masyarakat mendeklarasikan komitmen untuk cegah ISPA bersama-sama. Dengan berlangsungnya semua rangkaian acara lakon Gatotkaca kemudian dapat mengalahkan raja ISPA.

Acara ini dihadiri oleh perangkat desa Gaji, kepala Puskesmas Gaji 2, kader-kader kesehatan, serta masyarakat RW 6 Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Demak.

Sementara itu Kepala desa Gaji, Dwi Ari Wibowo mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Kami berterima kasih, karena semakin menambah pengetahuan dan kewaspadaan tentang penyakit ISPA serta cara pencegahannya yang mudah kami terapkan,” tuturnya

Turut hadir pula dosen-dosen IKM Kedokteran Unissula, Dr Ratnawati MKes dr M Ulil Fuad, dr Suyani Yulianti, MKes, Drs Purwito Sugeng Mkes, yang juga sangat mengapresiasi keativitas para mahasiswanya. “Penyuluhan kreatif dan inovatif untuk menarik animo masyarakat,” kata dr Ulil.

Dr Ratnawati MKes selaku pembimbing bagian materi berharap terus mengadakan kegiatan seperti ini secara kontinyu. “Kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan di desa binaan dengan tema sesuai masalah dan analisis penyebab yang ditemukan pada survey,” ungkapnya.(SuaraBaru.id)