blank
Bupati Joko Sutopo (kiri depan) menerima bantuan dana CSR dari Bank Jateng sebesar Rp 1,8 miliar, untuk bantuan percepatan penanganan RTLH milik warga kurang mampu di Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Dalam upaya mempercepat penanganan masalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga miskin, Pemkab Wonogiri berupaya meningkatkan bantuan dana pemugaran, yakni ditingkatkan menjadi sebesar Rp 23,715 miliar. Jumlah bantuan dana pemugaran  RTLH ini, terhitung meningkat sebesar meningkat Rp 6,325 miliar atau naik sebesar 36 persen dari Tahun 2017.
Masalah RTLH, menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Hal ini berkaitan erat dengan masalah kemiskinan warga, yang kini menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Langkah percepatan penanganan RTLH di Kabupaten Wonogiri, dilakukan dengan melakukan kolaborasi bersama dengan semua pihak, yakni melalui lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bersama dengan ‘stake holder’ terkait, termasuk pihak ketiga yang peduli memberikan kontribusinya lewat bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, menyampaikan ini ketika memberikan sambutan pada acara sosialisasi dan penyerahan buku tabungan kegiatan bantaun sosial peningkatan RTLH Dana Alokasi Khusus (DAK), yang dilakukan bersamaan dengan penyerahan dana CSR dari Bank Jateng. Acara ini, Rabu (18/7), digelar di pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Total bantuan dana untuk pemugaran RTLH di Kabupaten Wonogiri Tahun 2018 sebesar Rp. 23.715.000.000,-. Itu didapatkan dari bantuan dana yang berasal dari APBD Kabupaten Wonogiri, Dana Alokasi Khusus (DAK), dana Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah, dana CSR Bank Jateng, dan dari dana Bantuan Stimulan Swadaya Perumahan (BSPS).
Menurut Bupati, pada Tahun 2018 Kabupaten Wonogiri mendapatkan bantuan sosial peningkatan kualitas RTLH dari DAK sebanyak Rp 5.205.000.000,- yang dialokasikan untuk pemugaran sebanyak 347 unit RTLH. ”Setiap calon penerima bantuan akan mendapatkan dana sebesar Rp 15 juta,” terang Bupati. Kemudian bantuan sosial peningkatan kualitas RTLH  yang berusmber dari dana CSR Bank Jateng Tahun 2018 sebanyak Rp 1,8 miiar yang dialokasikan bagi 180 unit RTLH. Yakni untuk RTLH di wilayah Kecamatan Selogiri (120 unit) dan Kecamatan Giriwoyo (60 unit). Setiap calon penerima bantuan, akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 10 juta per unit.
Ditegaskan oleh Bupati Joko Sutopo, bantuan dana yang dialokasikan untuk pemugaran RTLH warga miskin di Kabupaten Wonogiri, dari tahun ke tahun diupayakan meningkat. Pada Tahun 2015 potensi jumlah RTLH di Kabupaten Wonogiri sebanyak 43.232 unit, tersebar di 25 Kecamatan di 294 desa/kelurahan. Tahun 2017, jumlah RTLH yang sudah mendapat bantuan peningkatan kualitas rumahnya ada sebanyak 1.411 unit. ”Sehingga sebelum saya menjabat dan sampai tahun 2017, RTLH yang sudah tertangani adalah sebanyak 2.335 unit,” jelas Bupati. Pada Tahun 2018 sisa RTLH semenjak Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) sebanyak 40.897 unit.
Diharapkan, penanganan RTLH Tahun 2018 ada peningkatan kualitas dapat terealisasi 100 persen, yaitu total sebanyak 1.892 unit RTLH, yang didukung dari dana berbagai sumber tersebut. ”Jumlah bantuan dana Tahun 2018 meningkat Rp. 6.325.000.000,- atau sebesar 36 persen dari Tahun 2017, sehingga pada akhir Tahun 2018 sisa jumlah RTLH di Kabupaten Wonogiri turun menjadi 39.005 unit RTLH,” jelasn Bupati.(suarabaru.id/bp)