blank
Tampil menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke 72 Bhayangkara, Bupati Wonogiri Joko Sutopo melakukan pemeriksaan barisan bersama Komandan Upacara AKP Subroto,(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Indonesia, masuk dalam daftar sepuluh negara teraman di dunia. Ini berdasarkan ‘law and order index’ yang dikeluarkan oleh lembaga riset internasional ‘gallup’s law and order.’  ”Ini menjadi capaian yang membanggakan kita semua,” tegas Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat membacakan amanat Presiden Joko Widodo dalam upacara peringatan HUT Ke 72 Bhayangkara.
Upacara peringatan HUT Ke 72 Bhayangkara, digelar di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Rabu (11/7), dengan menampilkan inspektur upacara Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Perwira Upacara Kasat Sabhara AKP Suyono dan Komandan Upacara Kapolsek Baturetno AKP Subroto, serta petugas pengucap Tribrata Bripda Danang. Hadir pula Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Dandim 0728 Letkol (Inf) M Heri Amrulloh beserta para Danramil, Kapolres AKBP Robertho Pardede beserta Kabag, Kasat dan para Kapolsek, jajaran Forkompinda, pimpinan dinas dan instansi, para camat, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pengurus Bhayangkari.
HUT Ke 72 Bhayangkara Tahun 2018 mengambil tema ”Dengan semangat promoter Polri siap mengamankan agenda Kamtibmas Tahun 2018 dan 2019.” Upacara diikuti oleh regu Korps Musik (Korsik) Polres, kompi prajurit TNI-AD dari Kodim 0728 Wonogiri, peleton Dalmas bersama peleton Provos, Bhabinkamtibmas, Polwan, para Kasi Humas dan Kanit Binmas, para Kanit Intelkam dan Kanit Reksrim. Berikut peleton dari Dishub, Satpol-PP dan Damkar, Satpam, Satgas MTA, Banser, Senkom, Orari, Kokam, dan peleton Pramuka Saka Bhayangkara.
Untuk memeriahkan acara peringatan, dalam kesempatan tersebut ditampilkan hiburan seni ronda tretek dari Dusun Traman, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatipurno, yang menjadi juara pertama lomba Siskamling tingkat Polres Wonogiri Tahun 2018. Seni ronda tretek beranggotakan 20 orang ini, dilatih oleh Bhabinkamtibmas Bripka Dedi Irawan dan diasuh Kapolsek Jatipurno Iptu Edi Hanranta. Menyajikan mars Polri bersama aneka tembang bernada riang diiringi dengan instrumen kentongan bambu yang menyihir, sampai-sampai Bupati bersama Kapolres ikut joget ria ke tengah alun-alun.
Bupati menyatakan, berkaitan dengan masuknya Indonesia dalam daftar 10 negara teraman di dunia, itu menjadi sebuah capaian yang membanggakan. ”Yang harus kita jaga dan pertahankan, sebuah capaian yang merupakan hasil kerja seluruh elemen bangsa, di dalamnya ada peran, kerja keras, pengabdian, dan dedikasi anggota Polri,” tegasnya.
Ditegaskan, di era digital sekarang ini, Polri harus mampu mengantisipasi perkembangan tindak kejahatan yang semakin beragam, berevolusi dalam berbagai wujud dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Juga harus semakin siap menghadapi  kejahatan yang bersifat transnasional, seperti ancaman kejahatan cyber, human trafficking, drug trafficking, sampai dengan armed smuggling.
Polri harus terus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam menghadapi ancaman kejahatan terorisme. Terorisme adalah kejahatan luar biasa terhadap negara, bangsa serta kemanusiaan. Hampir semua negara di dunia menghadapi ancaman kejahatan terorisme ini. Ancaman terorisme, bukan hanya terjadi di negara-negara yang sedang dilanda konflik, tapi juga negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa juga sedang menghadapi ancaman yang sama. Di Tanah Air, tandas Bupati, kita tidak akan pernah melupakan tindakan biadab dan pengecut dari para pelaku bom bunuh diri, yang bukan hanya menimbulkan korban jiwa warga masyarakat, tapi juga menjadikan aparat kepolisian sebagai target aksi terornya. Oleh sebab itu, seluruh anggota Polri jangan pernah lengah, tetap sigap dan waspada, dalam menjalankan tugas.(suarabaru.id/bp)