blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) menyerahkan peralatan kerja kepada perwakilan personel Polri, untuk menandai pembukaan TMMD Reguler Ke 102 di Desa Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Pemerintah berupaya terus untuk pemberdayaan masyarakat guna mengentaskan kemiskinan, dan mengedukasi para pemuda untuk menyikapi tantangan bangsa. Hal ini ditegaskan Gubernur Jateng, Selasa (10/7), dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, saat upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke 102.
Pembukaan TMMD Tahun 2018 ini, ditandai dengan gelar upacara di Lapangan Desa Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo (50 Kilometer arah tenggara Kota Wonogiri). Bupati Joko Sutopo sebagai inspektur upacara, berkenan memukul kentong nada ‘uluk-uluk’ dan menyerahkan peralatan kerja kepada perwakilan dari personel TNI, Polri dan Linmas. Juga disajikan hiburan tari Gambyong Pareanom.
Turut hadir Irdam IV/Diponegoro Kolonel (Inf) Legowo WR Jatmiko bersama rombongan Pamen dari Kodam IV Diponegoro, Danrem 074 Warastratama Surakarta Kolonel (Inf) Widi Prasetijono beserta rombongan, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh dan Kapolres AKBP Robertho Pardede bersama jajaran Forkompinda, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, pejabat ekskutif Pemkab Wonogiri, para camat beserta Forkompincam, pengurus Persit Kartika Candra Kirana, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama.
Gelar upacara diikuti regu Korsik dari Korem 074 Warastratama, masing-masing Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Kodim 0728 Wonogiri, dari Yonif 408/R, TNI-AU Adi Sumarmo Surakarta, Yon Zipur 4/TK), Polres Wonogiri dan Satpol-PP. Berikut dari Damkar, Dishub, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dari Senkom Mitra Polri bersama peleton Banser NU, peleton Purna Paskibraka, Satgas MTA, Kokam Muhammadiyah, Satgas LDII, barisan bela diri pencak silat SH Teratai dan SH Winongo, peleton Linmas, peleton Aparat Pemerintah Desa dan Karang Taruna.
Kata Bupati, pemberdayaan masyarakat perlu terus dilakukan, sebab angka kemiskinan masih tinggi, yaitu mencapai 12,23 persen. Perlu pula dilakukan upaya mengedukasi masyarakat tentang nasionalisme, ancaman terorisme dan radikalisme, serta bahaya narkoba, khususnya pemuda generasi penerus bangsa.
Ditambahkan, para pemuda harus terus dibangun karakternya, agar tidak individualis, hedonis dan apatis. Tapi harus menjadi generasi yang mempunyai karakter milenial yang baik, toleran, berjiwa sosial, peduli terhadap lingkungan, serta selalu menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran. Generasi muda yang akrab dengan teknologi komunikasi dan informasi, harus dijauhkan dari hoax, hatte speech, bully, serta dibentengi dengan nilai-nilai Pancasila, ilmu pengetahuan dan agama. ”Ini sangat penting dan strategis di tengah berbagai persoalan kebangsaan kita dewasa ini,” tegas Bupati.

TMMD Tahun 2018 ini mengambil tema ”Manunggal Membangun Karakter Generasi Milinial,” yang bukan semata membangun sarana fisik bagi masyarakat desa, tapi juga membangun semangat dan percaya diri masyarakat, agar mampu mengelola potensi yang dimiliki, serta kesiapsiagaan menghadapi setiap ancaman dan tantangan. ”Kita ingin rakyat makin sejahtera dan mandiri, yang punya daya tangkal dan daya cegah terhadap ancaman keutuhan bangsa,” tandas Bupati.

Dengan TMMD banyak memberikan pelajaran berharga tentang betapa penting dan luar biasanya semangat gotong-royong membangun bangsa. Kegotongroyongan untuk kemaslahatan, seperti membangun jalan dan jembatan bebarengan. Kemudian memugar Rumah Tak Layak Huni (RTLH), membangun jambanisasi, sanitasi. Yang semua itu, sangat baik untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat agar lebih layak dan sehat.(suarabaru.id/bp)