blank
Bertempat di ruang Graha Paripurna DPRD Wonogiri, Bupati Joko Sutopo tampil berpidato di mimbar forum rapat paripruna, menyampaikan nota pengantar LPJ pelaksanaan APBD Tahun 2017.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Gagal memenuhi target, realisasi pendapatan daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2017, ditarget sebesar Rp 2.324.722.831.260,-, namum realisasinya setelah perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 sebesar Rp 2.317.978.656.682,91 atau sebesar 99,71 persen.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Senin (2/7), menyampaikan hal itu dalam pidato nota pengantar atas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD Tahun 2017. Itu disampaikan pada forum rapat paripurna DPRD Wonogiri yang dipimpin Ketua DPRD Setyo Sukarno, didampingi Wakil Ketua Dekik Suhardono, Basriyono dan Sunarmin, serta Sekrertaris DPRD Gatot Siswoyo.
Rapat paripurna ini, digelar di ruang Graha Paripurna tersebut, dihadiri oleh 29 dari 45 anggota Dewan. Ikut mendampingi Bupati, Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa bersama jajaran ekskutif yang terdiri atas para pimpinan dinas dan instansi serta ketua badan dari institusi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Wonogiri. Ikut hadir Kapolres AKBP Robertho Pardede, Dandim 0728 Letkol (Inf) M Heri Amrulloh bersama jajaran Forkompinda Kabupaten Wonogiri serta para camat.
Bupati mengatakan, komponen pendapatan daerah terdiri atas Pendaptan Aseli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dari ketiga komponen pendapatan tersebut, PAD dapat terealisasi melebihi target, yakni dari target Rp 300.922.361.334,- realisasinya mencapai sebesar 333.840.434.904,91 atau mencapai 110,94 persen.
Pendapatan transfer gagal memenuhi target, karena hanya teralisasi sebesar Rp 1.980.535.317.888,- atau mencapai 97,98 persen dari target Rp 2.021.358.167.826,-. Selanjutnya untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah, berhasil direalisasikan sebesar Rp 3.602.903.890,- atau mencapai 147,52 persen dari target Rp 2.442.302.100,-.
Anggaran belanja dan transfer juga terealisasi di bawah target. Yakni dari target Rp 2.521.236.300.529,- terealisasi sebesar Rp 2.315.599.508.026,91 atau sebesar 91,84 persen. Komponen belanja yang tidak mencapai target mencakup belanja operasi yang terealisasikan Rp 1.464.543.931.120,- (89,47 persen).
Kemudian belanja modal terealisasikan Rp 503.215.278.501,- (93,8 persen). Untuk belanja tak terduga, terealisasikan Rp 4.370.772.765,- (99,43 persen). Hanya pada komponen belanja transfer saja yang terealisasikan sesuai target, yakni sebesar Rp 343.494.517.779,- (100 persen).
Bupati, mengatakan, untuk pembiayaan terealisasi 98,9 persen atau mencapai Rp 215.592.352.083,- dari target sebesar Rp 217.998.469.269,- Selanjutnya pengeluaran pembiayaan terealisasi 100 persen atau sesuai target yaitu sebesar Rp 21,485 miliar. Bupati dalam kesempatan tersebut melaporkan perolehan prestasi pelaksanaan anggaran, yakni diperolehnya kembali predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). ”Ini untuk yang ketigakalinya diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan,” tegas Bupati disambut tepuk tangan hadirin.
Gelar rapat paripurna, dirangkai dengan penyampaian nota penjelasan atas pengusulan tiga Raperda inisiatif dari Komisi II dan Komisi II. Ketua Komisi II DPRD Wonogiri, Sardi, yang menyampaikan nota penjelasan usulan dua Raperda inisiatif, yaitu Raperda Kepemudaan dan Raperda Pemberdayaan Petani. Selanjutnya, Anggota Komisi III DPRD Wonogiri, Suparmo, menyampaikan nota penjelasan usulan Raperda Pengelolaan Sampah. Agenda pemandangan umum dijadwalkan Selasa (3/7) hari ini.(suarabaru.id/bp)