blank
Ketua Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Wonogiri, Sakiran (kanan), ketika berhalalbihalal dengan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dalam acara opne house di pendapa Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Empat sikap negatif manusia, menjadi penghalang atau rintangan (reridu) menuju hidup bahagia, yaitu malas, mudah marah, suka menipu, dan boros. Keempat sikap ini, harus ditaklukkan, bila ingin hidup bahagia melalui ‘dalan kang utomo’ (jalan keutamaan).
Ketua Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Cabang Wonogiri, Sakiran, Minggu (24/6), menyampaikan hal itu ketika membeberkan butir-butir nilai ajaran kehidupan, berkaitan dengan acara syukuran ulang tahun pernikahannya yang ke 50.
Peringatan kawin emas ini, dilaksanakan di rumah kediamannya di Jalan Gatot Subroto Nomor 57, Kelurahan Wonokarto, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri.
Menurut pria kelahiran Wonogiri 14 Maret 1943 yang menyandang gelar Drs ini, sejak muda aktif di berbagai organisasi. Diawali Tahun 1964 menjadi Wakil ketua Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) dan Wakil Ketua Gerakan Siswa Nasional Indoensia (GNSI) Anak Cabang Selogiri, Wonogiri. Periode Tahun 1966-1969 menjabat sebagai Wakil Ketua GSNI Kabupaten Wonogiri, dan mulai Tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua YPP Cabang Wonogiri.
Pensiunan Pengawas SMK Dikmenjur Kanwil Depdikbud Provinsi Jateng ini, pada periode Tahun 1998-2003 menjadi Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Wonogiri. Juga pernah menjabat sebagai Bendahara PMI Wonogiri, Wakil Sekretaris DPD II Golkar, Ketua Gabungan Umah Budha Seluruh Indonesia (GUBSI) Wonogiri dan Ketua GUBSI Provinsi Jateng.
Tokoh agama Budha ini, Tahun 1984 diwisuda menjadi Pandita Muda dan sejak Tahun 2001 menjadi Pambbajja Samanera. Tahun 2012 sampai sekarang, menjabat sebagai Ketua Majelis Agama Budha Terawada Indonesia Cabang Wonogiri, dan pengurus Forum Keurukunan Umat Beragama (FKUB) Wonogiri.
Sakiran pernah menjadi Anggota DPRD Wonogiri (1982-1986) dan Pembantu Direktur II Akademi Pertanian (Akper) Gajahmungkur Wonogiri (1984-1991) ini, kaya pengalaman kerja di bidang pendidikan. Yakni pernah menjadi guru dan Kepala Sekolah Teknik (ST) Wonogiri dan ST Pedan, serta menjadi Kasi Kurikulum Bidang Dikmenjur serta Pengawas SMK Dikmenjur Kanwil Depdikbud Jateng.
Setengah abad berumah tangga dengan istrinya, Ny Daryatmi, Sakiran, dikaruniai tiga putra. Yakni Dr Danang Purwanto MSi (Pemkab Temanggung), Wawan Setyo Nugroho SSos (mantan Ketua DPRD Wonogiri) dan Sugeng Prihanto ST (mantan Anggota DPRD Provinsi Jateng). ”Cucu saya berjumlah delapan,” ujar Sakiran, penerima anugerah Satya Lencana Karya Satya 30 tahun dari Presiden ini.
Kunci menuju hidup bahagia, tegas Sakiran, manakala mampu menaklukkan empat sikap negatif manusia. Dipesankan kepada cucu-cucunya, agar rajin sekolah, belajar, membaca dan senantiasa bersikap jujur, adil dan rukun, suka menolong, banyak teman, suka membantu orang tua. Kepada anak-anaknya, diberikan nasehat agar rajin ibadah disertai melakukan tujuh jalan kebenaran. Yakni kebenaran pengertian, pikiran, ucapan, perilaku, sumber hidup, usaha, dan ingatan. ”Lakukan semedi, untuk menjadikan diri kita tambah sabar, tenang, bijaksana, mampu mengendalikan dan membersihkan diri,” tegasnya.(suarabaru.id/bp)