blank
Ketua Paguyuban Jawa Tengah (PJT) Leles Sudarmanto dan Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa (kesatu dan kedua dari kiri) hadir dalam acara silaturahmi halalbihalal yang diadakan oleh komunitas perantau yang tergabung dalam PKMJ. Acara ini, digelar di Pendapa Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Kaum boro (masyarakat perantau) yang mudik ke Desa Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, menggelar pentas wayang kulit semalam suntuk untuk memeriahkan acara silaturahmi halalbihalal, yang dirangkai sekaligus dengan resepsi perayaan Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1439 H.
Acara ini, digelar di Balai Desa Sumberejo, menampilkan tiga dalang, terdiri atas duet dalang kembar wanita yakni Nyai Seruni Widhianingrum (Yogyakarta) dan Nyai Seruni Widyawati (ISSI Surakarta), bersama dalang pria Ki Yanobilowo dari Wuryantoro.

Hadir dalam acara tersebut, Danramil-10 Wuryantoro Kodim 0728 Wonogiri yang diwakili Babinsa Sertu Ali Imran, Kapolsek AKP Mochamad Susilo, Anggota DPRD Wongiri Yokanan Supriyanto, Kepala Desa (Kades) setempat Sukardi, bersama para tokoh masyarakat serta ratusan warga pecinta kesenian wayang kulit.

Menurut Kades Sumberejo, Sukardi, pementasan wayang kulit tiga dalang untuk memeriahkan acara halalbihalal ini, diprakarsai oleh komunitas kaum boro (perantau) asal Desa Sumberejo pimpinan Supriyanto. Dijelaskan oleh Supriyanto, melalui acara silaturahmi halalbihalal yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan mudik pada perayaan Hari Lebaran Idul Fitri 1439 H ini, diharapkan dapat menjadi wahana untuk memupuk rasa persaudaraan sesama perantau bersama masyarakat di kampung asal.
”Agar tetap terjalin ikatan tali persaudaraan untuk saling memberikan rasa sayang dsan keakraban sesama perantau, dan menjadi ajang silaturahmi dengan warga kampung halaman.” ujarnya. Di sisi lain, pementasan wayang kulit ini, dimaksudkan untuk ikut melestarikan kesenian tradisional yang adiluhung dan memberikan hiburan kepada masyarakat Desa Sumberejo, dalam memeriahkan perayaan Lebaran Idul Fitri yang hanya terjadi setahun satu kali.

Pada waktu bersamaan, Minggu malam (17/6), Laksamana Madya (Purn) Gunadi yang merupakan putra asal Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, pulang mudik untuk menggelar silaturahmi halalbihalal bersama rekan-rekan SMP Negeri 1 Angkatan 1969. Acara yang dimaksudkan pula untuk temu kangen ini, digelar di Padi Resto depan Taman Plinteng Semar Selopadi Kota Wonogiri.
Seentara itu, bertempat di Pendapa Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, dilaksanakan halalbihalal yang di prakarsai oleh komunitas perantau yang tergabung dalam Paguyuban Keluarga Manyaran Jakarta (PKMJ). Hadir dalam acara tersebut, Ketua Paguyuban Jawa Tengah (PJT), Leles Sudarmanto, tokoh muda perantau Lesna Purnawan beserta Pembina PKMJ Totok Sugiharto dan Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Edy Santosa, Camat Manyaran Rahmat Imam Santoso, Danramil-11 Manyaran Kapten (Inf) Suyatno, Kapolsek Manyaran Iptu Abu Bakar, Ketua PKMJ Yuli, tokoh PKMJ Anwar, bersama para Kades dan Lurah se Kecamatan Manyaran, dan Tokoh Agama, Mursidi, serta 100 anak yatim piatu.
Dalam ceramahnya, Ustadz M Abdul Qodir Alaresy, menyampaikan makna halalbihalal yang di dalamnya menyadarkan bahwa manusia itu tidak lepas dari berbuat salah dan dosa. Oleh sebab itu, tandas Abdul, kita harus mau memohon ampunan kepada Allah SWT, dan rela memaafkan serta mau meminta maaf kepada sesama manusia, agar kelak kita mendapatkan surga. Kepada umat Islam diserukan untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan kepada sesama, meningkatkan ibadah dan bersodakoh.(SMNet.Com/bp)